Hidup di Era 5 Presiden

Bagaimana rasanya hidup di era 5 presiden? Dari Soeharto sampai era SBY? Well, ini hanya pendapat pribadi tentang gambarang hidup di era 5 presiden yang saya rasakan.

Era Seoharto
Waktu Soeharto memimpin, saya masih anak anak, bahkan ketika Suharto jatuh saya  masih sekolah SMP. Hal yang paling nampak dari era suharto adalah kondisi yang ayem tentrem tanpa ada demo, kerusuhan apalagi kritik pedas kepada pemerintah. Soeharto adalah pemimpin yang membuat rakyat ayem namun membuat orang orang yang kritis hilang entah kemana, atau kadang terasingkan. 


Di Era suharto,tidak ada yang namanya perkumpulan atau LSM yang menyerang pemerintah (minimal yang saya tahu waktu itu). Tidak ada berita buruk atau sangat jarang berita buruk yang menjelek jelekan pemerintah mengingat waktu itu, semua berita disaring oleh pemerintah, dan jika ada Media yang berani mengkritik pemerintah maka siap siap saja ijinnya di cabut atau pemiliknya diperkaraan. Istilah di era itu adalah di bredel. 


Yang menarik adalah saat pemilu, Golkar begitu berkuasa. Bahkan prinsip pemilu Jujur dan adil tanpa paksaan itu cuman omong kosong. Waktu itu semua guru dan PNS harus Golkar! Berani membangkang artinya PECAT. Sayangnya waktu itu saya tidak sempat bertanya pada guru kewarganegaraan tentang konsep jujur dan adil tanpa paksaan.

Hal lain yang paling saya ingat adalah sebagian pejabat pemerintah mengikuti gaya ngomong pak harto dengan suffik "-kan"  yang berubah menjadi "-ken". Contoh, "melakukan" menjadi "melakuken". Menegakan menjadi "menegaken" bahkan saat acara sumpah pemuda dan gerakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, suharto masih menggunakan suffik :"-ken" untuk kata yang berakhiran "-kan". 

Ingatan yang  paling membekas adalah era pesta 50 tahun indonesia merdeka, wuih saya melihat di chanel TPI waktu itu, jakarta sudah serasa negara maju, dengan efouria yang luar biasa.   bahkan era pemerintahan di masa itu mengatakan kalau tahun 2000 kita akan tinggal landas menuju negara maju.  Yang menarik, waktu saya SD ada lomba yang dispesialisasikan untuk Pancasila dengan nama P4 (pengamalan dan penghayatan pancasila).  Para peserta lomba harus hafal UUD 45, bunyi proklamasi dan P4 yang merupakan penjabaran 5 sila nama menteri kabinet di era itu. Kok saya masih ingat? karena saya salah satu peserta lombanya :).

Kebiasan lain di era suharto adalah anak-anak harus berdiri dipinggir jalan sambil memegang bendera merah putih ketika pejabat negara sekelas menteri mau mendatangi daerah tersebut (apakah kebiasaan ini masih ada? saya tidak tahu). Parahnya, kadang si menteri ini lewat jam 11 siang, tapi anak anak sudah disuruh berdiri sekitar jam 8 atau jam 9. Kebetulan, di Era suharto salah satu menterinya adalah Warga desa saya, yaitu bapak Soesilo sudarman menkopolkam waktu itu. ketika beliau mengunjungi desa, maka dengan memasang wajah cerita anak anak melambaikan bendera merah putih disaat rombongan pejabat lewat walaupun sebenarnya kaki sudah ga kuat untuk berdiri :P.

Satu hal yang saya bangga diera suharto adalah majunya sektor pertanian sehingga indonesia bisa swasembada dan tingginya rasa aman, walaupun ternyata kebobrokan pemerintah dikala itu begitu parah terutama masalah KKN. 

Era  Habibie
Bang! kerusuhan memunjak di bulan mei  1998 dan Habibie menggantikan soeharto sebagai presiden. Tidak ada yang istimewa di era Habibie kecuali dua hal yang masih saya ingat sampai sekarang. Pertama: Seorang presiden tidak harus militer atau politikus, Habibie adalah ilmuwan tulen. Kedua, Timor timur lepas. Namun, secara pribadi saya tidak menyalahkan beliau  mengingat banyak kepentingan barat terutama Amerika dan australia yang ada dibalik layar.

Era Gusdur

Era presiden ini merupakan era kebangkitan  Partai "islam". Gusdur menjadi presiden, sayangnya dari semua presiden, gusdur adalah presiden yang cukup mengecewakan, GAM di Aceh dengan leluasa bisa melebarkan sayapnya, bahkan Upacara GAM bisa di shooting oleh TV secara bebas. etnis cina di era gusdur mendapat tempat dan diperhatikan sehinga sekarang indonesia punya 6 agama resmi yang di akui. Yang paling parah adalah perang Agama di Maluku dan kerusuhan SARA di Kalimantan. Beuh, sadis habis!  Dan gusdur, ketika kondisi sedang tidak jelas seperti ini justru keliling dunia. What a president!. 

Drama yang lebih seru lagi saat gusdur membuat dekrit presiden yang justru di tertawakan oleh rakyat indonesia sendiri dan DPR. Gusdur di tendang dari kursi pemerintah lalu di gantikan oleh Megawati.

Era Megawati.
Era megawati adalah era yang luar biasa. Dimana luar biasanya? Sebagian BUMN di Jual. Saya dapat cerita dari kakak saya, temannya yang bekerja di perminyakan cerita ke dia bahwa para Ekpatriat bilang seperti ini:" Dasar tuh liat presidenmu goblok, aset negara kok di jual". Temen dari kakak saya cuman diam dan heran, apakah sebodoh ini presidennya. Dia tentunya malu mendapat perlakuan seperti itu di negeri sendiri. Menjadi Buruh juga dinegeri sendiri dimana bosnya adalah ekspatriat


Satu hal yang saya percaya, tidak akan bahagia suatu negara jika yang memimpin adalah perempuan. Ini adalah hadist Nabi Muhammad , Saya muslim dan saya percaya apa yang dikatakan Oleh Rosullah. Untungnya, ketika Megawati maju dalam pemilihan presiden di tahun 2004, tidak lagi terpilih dan kaum muslimimin bersyukur alhamdulillah. 


Era SBY
Era SBY juga tidak kalah luar biasanya, program 100 hari kerja gagal karena Aceh d landa tsunami maha dahsyat, 100.000 orang tewas terkena bencana itu. Namun saya salut pak SBY bisa mengatasi hal itu. termasuk gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006 kemarin. SBY terkenal sebagai jendral Pendiam, sedikt bicara banyak bekerja. Walaupun kadang beliau kurang tegas, namun saya lebih senang menyebut beliu penuh perhitungan. Dan Alhamdulillah, rakyat percaya sampai sekarang. Dari 5 masa presiden, masa ini boleh dibilang masa paling damai, tenang dan kesejahteraan meningkat, antrian haji sampai 10 tahun, surplus devisa sampai diatas 100 miliar dollar dan GDP meningkat dari 700 USD menjadi 3500 USD. Intinya, jika kondisi ini terus ditingkatkan, sebelum tahun 2020 indonesia bisa menjadi negara maju.

Saya sendiri merasakan, masa SBY adalah masa yang paling nyaman. Anda boleh saja membenci beliau, namun ingat, jika anda mengatakan SBY tidak becus mengurus pemerintah, saya yakin anda jauh tidak becus lagi, Anda yang tidak suka SBY persis seperti penonton bola, hanya bisa bilang "Goblok" kalau striker gagal menjebol gawang lawan. 

OK sekian, ini ceritaku, mana ceritamu?