Hari ini Viral potongan video seorang peserta MTQ bercadar yang didisqualifikasi karena di "Paksa" melepas cadar, namun karena peserta tidak mau akhirnya di diskualifikasi. Dewan Juri mengatakan ini aturan Nasional sehingga setiap peserta harus terlihat wajahnya. Mari kita lihat videonya dibawah ini
Point penting di video ini katanya peraturan nasional, kalau tidak mau buka cadar di diskualifikasi.
Mari kita lihat perbandingannya dengan klarifikasinya
Dan berikut klarifikasi dari Panitia tentang aturan bercadar :
Inti Klarifikasi :
Panitia Tidak melarang cadar
Peserta yagn bercadar di periksa dulu oleh panitia yang perempuan untuk memastikan bahwa tidak ada perangkat elektronik dan memastikan orang yang bercadar sama dengan orang yang didaftarkan.
Ada miskomomunikasi antara panitia dan dewan Juri
Peserta di ijinkan tampil ulang tapi peserta sudah tidak bersedia tampil
Setelah itu peserta bercadar boleh tampil
Klarifikasi ini justru menunjukan bahwa:
Panitia tidak mensosialisasikan ke kafilah atau dewan juri bahwa boleh bercadar
Alasan "perjokian" kalau pakai cadar alasan yang mengada ada. Kenapa tidak diperiksa dulu diawal. Ini kan keBODOHan yang tidak perlu , hal ini justru sudah terjawab di video klarifikasi bahwa Panitia terkesan membela diri, Gagap ketika ditanya wartawan dan media. Perkara sepele yang tidak perlu terjadi.
Aturan nasional yang dibilang JURI dibantah sendiri oleh panitia MTQ yang menyatakan bahwa aturan Nasional itu perlu dipertanyakan kebenarannya dan untuk kategori apa?
Dari kejadian diatas saya berharap kedepannya :
MTQ Membuat aturan yang jelas baik untuk panitia, dewan juri ataupun kafilah
Koordinasi yang lebih matang tidak main asal disqualifikasi
PECAT dan JANGAN PERNAH dijadikan dewan juri lagi ustad yang melarang penggunaan cadar saat MTQ.
Semula saya ingin menulis panjang, namun karena sudah ada klarifikasi, maka saya persingkat dan saya hanya membahas point point dan kerancuan, sangat disayangkan tidak ada kata permintaan maaf dari Panitia ataupun dewan juri yang asal main disqualifikasi. Semoga kita semua lebih takut pada ATURAN ALLAH daripada aturan Buatan Manusia.
Lagi-lagi Kementerian Agama membuat gaduh Negeri ini dengan berbagai programnya. Masih ingat ketika menteri dari militer ini baru dilantik mau melarang celana cingkrang dan bercadar masuk kantor pemerintah? Kontroversi berlanjut dengan rencana Kementrian dengan motto Ikhlas Beramal ini akan mendata seluruh kegiatan pengajian? Yang paling hangat sekarang digulirkan lagi rencana melakukan sertifikasi Penceramah.
Awalnya dulu namanya Sertifikasi Da'i, namun karena kuatnya penolakan umat Islam, lalu program ini di branding menjadi Sertifikasi Penceramah untuk semua agama, karena ternyata penolakan tetap ada bahkan makin besar akhirnya kementerian ini "utak atik kata" dan yang terbaru dibranding dengan nama Penceramah bersertifikat.
Apa Urgensinya?
Walaupun embel-embel bahwa penceramah bersertifikat untuk semua agama, saya yakin kita sama sama tahu lah, yang ditarget itu Dai-dai Umat islam, karena beberapa alasan; yang pertama, umat islam adalah umat terbesar di Indonesia dan tentunya penceramahnay paling banyak; yang kedua, program ini dibawah Bimas Islam atau minimal yang paling sering tampil di publik adalah Dirjen Bimas Islam; yang ketiga belum jelas penganggaran program ini dibawah siapa, bahkan kalau memang untuk semua agama kenapa tidak dibawah Sekjen? berbagai usaha berbelit kementerian Agama jelas menampakan bahwa sasarannya adalah dai-dai Islam.
Walaupun MUI yang katanya akan dijadikan mitra program ini sudah jelas menolak, namun Kementrian tetap getol mensosialisasikan program ini dan di PAKSA jalan tahun ini dengan target 8200 penceramah. Anehnya anggaranya saja belum dibahas dengan DPR, itu kata Wakil Ketua MPR hidayat nur wahid
Jika program ini katanya "tidak ada konsekuensi apapun", unt apa ngotot membuat program yang resahkan Umat dan ditolak banyak pihak? Apalagi program&anggarannya belum pernah di-acc oleh DPR. Maka dihentikan saja, jangan dilanjutkan lagi!
Alasan utama kata kementerian Agama adalah memberikan wawasan kebangsaan dan pancasila bagi para penceramah sehingga nanti penceramah tidak RADIKAL. Dari sini saja sudah menyakiti umat Islam, seakan akan dai-dai itu radikal sehingga harus diajari cara berbangsa dan bernegara dan berpancasila, Negara lupa bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah pengejawantahan dari "la Illa ha illalah"bahwa tiada Illah yang pantas disembah kecuali Allah", dan tuhan itu Esa/ Tunggal.
Intinya tidak ada urgensi sama sekali adanya sertifikasi ini, bahkan tidak ada manfaatnya saat ini, kenapa? karena tidak ada reward dan punishment. Ikut boleh, ga ikut juga ga papa, ga ikut sertifikasi juga masih boleh ceramah. Program Plin-plan tanpa ada kejelasan Reward and Punishment seperti ini tidak akan sukses dalam pandangan saya.
Mengapa kementerian Agama tidak tegas, misal semua dai dan penceramah agama harus bersertifikat? karena baru program yang sifatnya sukarela saja sudah ditolak ormas dan umat Islam, apalagi diwajibkan, akan chaos negeri ini, Ironis memang, target kementerian Agama meningkatkan kerukunan beragama, tapi sumber Kegaduhan dari Menteri Agama sendiri. makanya semua serba gamang, sama gamangnya dnegan program pemerintah mendata majelis taklim, atau lebih tepatnya mengawasi majelis taklim yang sampai saat ini tidak jelas kabarnya.
Apakah ini Sertifikasi Profesi?
Ternyata tidak, Dirjen Bimas Islam mengatakan bahwa ini bukan sertifikasi profesi, karena pemerintah tahu jika ini sertifikasi profesi pemerintah harus menyiapkan dana untuk membayar profesi penceramah tiap bulannya. Program ini hanya program "menambah wawasan bernegara dan berpancasila" bagi para dai dan penceramah agama lainnya. Lalu setelah ikut " Pelatihan" dapat sertifikat, apa manfaat sertifikat ini? sampai saat ini masih ghoib apa itu manfaatnya?
Saya sendiri masih ingat ketika menteri Agama baru dilantik, beliau katanya fokus pada mengelola administrasi Agama, bukan pada agama itu sendiri dan keyakinan pemeluknya, terus bagaimana dengan program ini? Yang bisa jawab tentu sang menteri sendiri.
Yang dikhwatirkan Umat Islam
Saya yakin umat islam tidak bodoh, dan ada yang disembunyikan dari "Big Plan" dari sertifikasi ini. Berikut ini adalah kekhwatiran umat islam dan saya pribadi
Awalnya ini program sukarela, tidak ada reward and punishment namun secara bertahap akan ada aturan lain yang mengatur output dari sertifikasi, misal yang boleh ceramah di Masjid pemerintah dan BUMN harus yang sudah bersertifikasi.
Selanjutnya jika ini sukses, maka akan merembet ke masjid pemerintah daerah, sekolah dan mungkin lama lama pondok pesentren ustad ustadnya harus bersertifikat kalau ingin mengajar.
Lama lama ada reward and punishment, misal bagi yang punya sertifikat akan dapat bantuan pemrintah baik lembaganya atau pun secara perorangan dan sanksi bagi yang tidak punya sertifikat dilarang mengajar dan berceramah.
Mengapa saya berkesimpulan arahnya kesana? karena buat apa program ini begitu dipaksakan seorang menteri yang dengan kekehnya mengatakan walaupun banyak yang menolak, program ini harus jalan? pasti ada rencana jangka panjangnya, ga cuma menghamburkan uang negara untuk sertifikasi kosong tanpa manfaat apapun.
Masih ingat dengan jelas bagaimana Menteri agama menyakiti umat Islam bahwa dengan entengnya menganggap bahwa Orang radikal itu cara masuk ke masjid pemerintah itu dengan mengirim anak yang Good looking, Hafiz dan pintar bahasa Arab . Ini kan benar-benar menyerah langsung ke umat Islam. Lama-lama ada image kalau ada anak good looking, hafiz dan pintar bahasa arab, itu ciri ciri bibit bibit radikal. Seorang menteri ini apa tidak punya staff ahli dibidang komunikasi? Sebelum menyampaikan hal didepan publik di pikirkan dulu matang-matang? Lalu tiba tiba dirjen Bimas Islam mengklarifikasi bla bla bla bahwa bukan itu maksud menteri. Apakah pak Dirjen tahu isi hati menteri? atau sudah komunikasi dengan Menteri? lebih baik menteri sendiri yang klarifikasi.
Isu Sebenarnya
Sebenarnya jika Pemerintah mau berkaca, terutama Kementerian Agama isu sebenarnya adalah krisis kepercayaan umat Islam kepada pemerintah dan pada kementrian agama khususnya. Sementara di sisi lain, pemerintah buru-buru menyimpulkan Dai-dai yang mengkritik pemerintah dan bersebrangan dengan pemerintah di cap Radikal.
Seingat saya, negara ini negara demokrasi, harusnya pemerintah bisa intropeksi apakah memang harus ada yang dievaluasi didalam pemerintah terhadap kebijakannya kepada umat islam, atau memang orang yang mengkritiknya benci dengan pemerintah dan radikal? apakah pemerintah pernah membuat penelitian seperti ini?
Kita juga sadar ada beberapa dai yang radikal dan keras dalam bersikap, namun akan lebih bijak jika Kementrian Agama menggandeng MUI serta ormas atau ponpes r untuk memberi nasehat kepada Dai dai yang dianggap radikal, bukan malah membuat perpecahan dengan mendikotomi Dai bersertifikat dan dai tidak bersertifikat, dan main cap DAI itu radikal, dai ini radikal, lama lama bisa muncul image dimasyarakat ada DAI PRO PEMERINTAH dan DAI ANTI PEMERRINTAH. INGAT ,seperti yang dikatakan wakil MUI, BELANDA DULU JUGA MENGANGGAP PARA ULAMA DAN PARA PEJUANG ITU RADIKAL KARENA INGIN MERDEKA DARI PEMERINTAH KOLONIAL. dan MUI sebagai Payung para dai di indonesia sudah menyatakan penolakannya.
Solusinya?
Menurut pandangan saya pribadi solusi untuk masalah ini adalah:
Jika mau dijalankan, Yang melakukan sertifikasi adalah lembaga/oOrmas yang mengurus bidang ini misal kalau Islam mungkin NU, Muhammadiyah atau MUI kalau untuk Agama Kristen PGI dan sebagainya
Sertifikasi penceramah harus ada reward and punishment yang jelas jika ingin sukses , misal bagi yang bersertifikat ada tunjangan 1 juta perbulan bagi penceramah, bagi yang belum bersertifkasi di lakukan bimbingan sampai dapat sertifikasi.
Sebelum program digulirkan ada musyawarah minimal pihak kementerian agama, MUI, lembaga keagaman agama dan FKUB dan baru disosialisasikan secara bertahap agar tidak terjadi miskomunikasi , disinformasi apalagi HOAX.
Menteri agama harus sadar beliau itu tidak sedang memimpin Batalyion, KODAM atau KODIM, tapi kementrian yang mengurus umat beragama seluruh indonesia, tidak serta merta perintah dan rencananya seperti garis komando. Komunikasi yang buruk atau anti kritik makin menjauhkan umat islam ke kementrian agama, yang efeknya akan menghambat semua program kerja kementerian.
Jika program ini hanya sekedar sertifikasi TANPA MANFAAT, hanya sekedar pemberian wawasan BERNKRI dan berpancasila, JADIKAN saja program ini Program INDUK dari Lemhanas dan BPIP dan kementrian agama hanya memfasilitasi saja, bukan kementerian agama sebagai motornya.
Saya berharap kementerian agama ini kedepan makin memperbaiki komunikasi publiknya, memberikan kesempatan kepada umat islam dan umat beragama lainnya untuk memberikan masukan, usulan dan pendapat sebelum program dijadikan program kementerian dan MENDENGAR Aspirasi umat, JIKA UMAT MENOLAK SERTIFIKASI INI, KENAPA MASIH TERUS DIPAKSAKAN?
Sudah hampir lima bulan sejak kasus pertama diumumkan presiden jokowi, namun puncak korona belum kelihatan kasus masih terus diatas 1000 kasus perhari, bahkan kadang diatas 1500 perhari. Sementara itu kasus sembuh sampai hari ini masih sering dibawah kasus perhari walaupun ada beberapa hari di bulan juli ini kasus sembuh lebih tinggi dari kasus baru.
Sebenarnya kita harusnya apresiasi pemerintah karena per hari ini kasus sembuh sudah lebih dari 50% total kasus yang artinya kerja pemerintah sudah on the track. Point kedua adalah pemerintah berhasil melandaikan kurva, walaupun efek sampingnya adalah kasus korona ini belum keliahatan ujungnya kapan kira kira hilang atau minmal jumlah kasus aktif dibawah 1000 seperti halnya china yang per hari ini jumlah kasus aktifnya sudah dibawah 500 kasus.
Kasus Korona per 26 Juli 2020
Jumlah kasus sudah mendekati 100.000 kasus dan kemungkinan per tanggal 27 Juli nanti akan tembus angka 100.000. Jika melihat data diatas maka kita dapatkan bahwa kasus sembuh sudah 57.3 % Sementara itu prosentase kematian di angka 4.8 % . Angka diatas cukup menarik karena sepola dengan trend dunia, per hari ini berdasarkan wikipedia, angka sembuh didunia berada pada presentase 57.7% sementara itu angka kematian di angka 4.01%
Perbandingan dengan Negara Asean
Sementara itu berikut ini adalah gambaran kasus korona di ASEAN
Untuk ukuran ASEAN, indonesia saat ini mememuncaki rekor jumlah kasus di ikuti oleh Filipina dan Singapore. Namun kita patut bersyukur per hari ini, Kasus Active di indonesia lebih rendah dibanding filipina. Kasus sembuh di indonesia pun lebih tinggi secara persentase dibanding philina yang masih diangka 32.5 %.
Kapan Puncak di lalui?
Puncak korona bisa diketahui dengan parameter bahwa kasus sembuh lebih besar dari kasus baru setiap harinya. Jika hal itu sudah terjadi insyallah kita telah melewati puncak korona. Sayangnya sampai hari ini hal itu belum terjadi. Hanya beberapa kali di bulan juli ini, kasus sembuh lebih tinggi dari kasus baru.
Parameter paling mudah juga bisa di lihat berdasarkan kolom active case. jika hari ini kasus aktif dianggal 37 ribu , lalu minggu depan diangka 36 ribu, minggu depannya diangka 35,000 maka puncak insyaallah terlewati
Pada intinya kita berharap hari hari dimana terjadi Pertumbuhan negatif tiap hari di indonesia. Kasus baru kemungkinan akan terus dilaporkan selama beberapa bulan kedepan, namun kita berharap penambahan kasus baru selalu dibawah kasus sembuh.
Kita berdoa semoga corona cepat berlalu dan kita bisa kembali ke kehidupan normal . Amiin.
Waktu kita di dunia ini sangat terbatas, oleh karenanya kita harus bijak ketika mencari ilmu, termasuk membaca, mendengarkan audio/podcast atau video/ dokumenter dan belajar secara umum.
Berikut ini adalah metode candra dalam pembagian ilmu. Secara umum ilmu dibagi menjadi 4 quadran yaitu quadran 1 sd 4
1. Ilmu yang wajib kita mengetahui, memahami dan menguasai keahlian nya
2. Ilmu yang kita cukup tahu dan cukup bisa memahaminya dan menguasai ala kadarnya ( otodidak/ amatir) ( ilmu pendukung)
3. Ilmu yang cukup kita tahu tanpa menguasainya
4. Ilmu yang tidak perlu kita tahu dan tidak perlu kita kuasai ( dan tidak perlu cari tahu)
Saya akan kasih contoh dengan asumsi kita seorang guru . Jika profesi anda lain maka quadran quadran ini bisa anda sesuaikan dengan pekerjaan atau profesi atau lingkungan anda.
Ilmu quadran 1
Ilmu cara mengajar dan materi ajar adalah ilmu wajib yang harus dikuasai seorang guru. maka segala hal teknik mengajar harus dipahami,dikuasai dan terus diasah
Ilmu quadran II
seorang guru diera IT sekarang ini juga harus paham perangkat bantu ajar atau alat bantu ajar seperti komputer, internet, google classroom, powerpoint dan sebagainya. Guru harus tahu llmu ini walaupun komputer bukanlah bidang keahliannya.
Ilmu quadran III
contoh ilmu yang paling realistis dimasa covid adalah ilmu tentang kesehatan untuk diri pribadi dan murid tentang bagaimana mencegah penularan dan mengikuti petunjuk gugus tugas. guru tidak perlu tahu bagaiaman DNA virus,cara buat obat agar bisa menyembuhkan dan sebagainya, biarkan poin ini dilakukan oleh petugas kesehatan.
kita cukup tahu. ilmu quadran 3 ini harus banyak dikuasai oleh para manajer , manajer harus paham dengan wawasan luas tentang ilmu ilmu diluar bidangnya, Wikipedia bisa menjadi awal untuk memahami ilmu ini, paling tidak kalau diajak ngobrol oleh orang yang tidak sebidang dengan kita kita masih bisa mengikuti.
COntoh ilmu jenis ini seperti cara memperbaiki motor rusak, cara kerja mesin motor dan sebagainya, itu tidak perlu kita tahu. tapi kita cukup pakai saja.
Ilmu quadran IV
ini adalah kelompok Ilmu yang tidak perlu kita tahu dan tidak perlu mencari tahu. Contoh ilmu ini adalah segala macam GOSIP ARTIS dan GHIBAH tentang kekurangan orang lain. ini pengetahuan yang tidak perlu di cari.
contoh ilmu kelompok ini adalah ilmu memahami bahasa asing seperti bahasa cina. tidak perlu kita belajar bahasa cina kalau tidak pernah kita berinteraksi dengan orang china atau tidak kita pakai dalam keseharian kita atau pekerjaan kita, hal iniberlaku juga untuk bahasa dan bidang lainnya.
Ilmu quadran IV ini sangat relatif tergantung bidang kita. namun ilmu /pengetahuan tentang GOSIP/RUMOR dan dugaaan prasangka dan berita yang tidak ejlas kebenaranya kita sepaka secara mutlak bahwa INI adalah pengetahuan USELESS yang harus kita jauhi Pengetahuan gosip dan ilmu sejenis ini harus kita masukan kedalam kotak
"Kita tidak Tahu, Tidak perlu cari Tahu, Jangan Mau di kasih Tahu""
Sistem yang digunakan untuk mengkategorikan darimana asal penyebaran virus itu terjadi
2
Coronavirus
Virus Corona
Istilah Umum Untuk Keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada Hewan dan Manusia
3
Covid-19
Corona Virus Deases 2019
Nama Penyakit yang disebabkan virus Sars-CoV-2
4
Epidemi
Penyebaran penyakit secara cepat dan jumlah terjangkit banyak di suatu wilayah /Negara
5
Fasyankes
Fasilitas Layanan Kesehatan
6
Hand Sanitizer
Merupakan Cairan pembersih tangan yang tidak memerlukan air untuk membilasnya
7
Hazmat Suit
Pakaian tertutup Pelindung Diri yang di pakai oleh petugas kesehatan yang menangani covid-19
8
Isolasi
Mengendalikan penyebaran penyakit dengan membatasi perpindahan orang. (mencegah perpindahan penyakit dari orang yang sakit )
9
Karantina
Mengendalikan penyebaran penyakit dengan membatasi perpindahan orang ( menegah perpindahan penyakit ke orang sehat)
10
KLB
Kejadian Luar Biasa
Kejadian terjadinya wabah di suatu daerah dalam bahasa inggris ini seing disebut dengan Outbreak
11
Local Transmission
Transmisi Lokal
Terjadinya penularan penyakit secara lokal antara pasien positif dengan orang lain.
12
Lockdown
Mengunci Masuk keluar dari suatu wilayah /Daerah/ Negara
13
Masker N95
Jenis Masker anti Polusi yang dipakai untuk melindungi dari asap atau kabut, maskir ini dapat menyaring polutan hingga 95%
14
ODP
Orang dalam Pemantauan
Orang Dalam Pemantauan
15
Pandemi
Penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia
16
PDP
Pasien Dalam Perawatan
Pasien Dalam Perawatan
17
Positif
Kondisi Pasien atau biasanya PDP yang dinyatakan valid bahwa pasien tersebut terkena virus corona
18
PSBB
Pembatasan Sosial bersekala besar
19
Sars-CoV-2
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
Nama Virus yang membebabkan penyakit Covid-19
20
Screening Pasien
Pemeriksaan Sekelompok Orang untuk memisahkan orang yagn sehat dari orang yang mempunyai keadaan patologis yang tidak didiagnosis atau mempunyai resiko tinggi
21
Sosial Distancing
Jaga Jarak sosial
Menjaga jarak untuk mengurangi penyebaran virus
22
Spesimen
Contoh atau Keseluruhan bagian dari kelompok Organisme yang di ambil dari lingkungan dan diambil dari wadah botol / kotak
23
Suspect
Diduga terkena virus karena sudah menunjukan gejala dan pernah kontak dengan orang yang positif Corona
Saat artikel ini ditulis, di indonesia sudah terdapat 13.122. Sayangnya kita jarang mengolah data positif ini kaitannya dibandingkan dengan data di Negara lain. Sebenarnya bagaimana penanganan kasus di Indonesia apakah sudah optimal atau masih banyak kekurangan? Selain itu fokus pada Total kasus adalah suatu kesalahan. Seharusnya kita fokus pada Kasus yang masih dirawat. Berikut ini adalah gambaran kasus covid19 di indonesia per tanggal 8 Mei dibanding negara lain
JIka dilihat secara total kasus, perhari ini Indonesia sudah menduduki urutan nomor 37 dari seluruh negara didunia. sementara negara yang mempunyai kasus positif diatas 10ribu sudah mencapai 40 Negara. Yang menarik, dari sisi Jumlah Korban meninggal Indonesia berada pada nomor 23 dengan total korban meninggal 943 orang dengan prosentase kematian 7.19 persen, sedikit diatas rata rata dunia yang 7.01 Persent.
Sementara itu kasus sembuh Indonesia di urutan 33 secara jumlah orangnya namun di peringkat 29 secara prosentasi jumlah sembuh. Sedangkan jumlah yang masih dirawat masih berada di rangking 27 dengan total pasien yang masih dirawat sebanyak 9675 Orang atau sekitar 73% dari total kasus.
Tampilan beberapa website berita dalam menambilkan data covid19 di Indonesia
Perhatikan 3 data diatas. Semuanya menampilkan data yang sama dan dari suember yang sama, namun akan memberi efek psikologi berbeda Bagi pembaca. Pada diagram pertama orang akan berpikir, oh ternyata jumlah kasus di Indonesia sangat kecil, cuma 5 ribuan kasus sementara didunia sudah tembus angka 2 Juta. Ini juga yang disampaikan mentri Investasi, terlalu menyepelekan keadaan.
Diagram kedua dan ketiga menyampaikan data secara lengkap, beda dengan data pertama, data kedua menampilkan data yang dirawat, Hal ini PENTING karena dengan data itu kita bisa tahu persis kondisi Real yang positif SAAT ini. Bukan kumulatifnya saja. Hal ini penting apalagi kalau nanti data sembuh sudah lebih banyak dari data yang dirawat. Di china kasus Corona mencapai 82.000-an kasus, namun yang sembuh sudah diatas 77000 pasien. Artinya yang dirawat hanya tinggal 5000 kasus atau sudah dibawah 7 Persen. maka status dalam perawatan ini Wajib ditampilkan agar kita bisa melihat realita HARI INI, Masyarakat jangan di takut-takuti dengan jumlah Positif yang terus bertambah.
Namun demikian jika boleh saya usul, Untuk menimbulkan harapan dan efek positif serta mengurangi kecemasan di masyarakat, saya menyarankan Media TV dan Online menampilkan dengan format dibawah ini
Besarkan Format yang dirawat dan sembuh, sementara total kasus dan meninggal di kecilkan ukuran fontnya sehingga tidak menimbulkan kepanikan di Masyarakat. selain data diatas, kita berharap media pemberiataan lebih memilih judul Judul positif seperti jumlah yang sembuh di headlinenya.
Kita berharap dengan menonjolkan data Dirawat dan Sembuh, Kepanikan masyarakat berkurang dan timbul rasa Optimisme bahwa kita bisa menghadapi wabah ini secepatnya dengan meminimalisir korban jiwa tentunya.
Sebelumnya saya telah membuat daftar film bioskop yang akan di rilis ditahun ini, namun karena corona, sebagian film di tunda rilisnya, sebagian di geser sebagian di pindah tanggal rilisnya ke tahun depan. Cukup banyak film yang ditunda penayangannya namun saya fokus pada Big Budget Movie terutama film waralaba yang sudah terkrenal di masyarakat .
Wondermoman 1984 yang harusnya di rilis pada tanggal 24 Maret 2020 di geser menjadi tayang pada 14 Agustus 2020. Sementara Itu Francise Minion :The Rise Of Gru digeser sampai tahun depan dan rencananya akan dirilis pada 21 Juli 2021, padahal tanggal rilis awal film ini di agendakan pada 3 Juli 2020.
Dari MCU, Black Widow yang seharusnya mulai tayang di Bioskop ada tanggal 1 Mei 2020 di geser menjadi 6 Novemebr 2020. Ini tentu berefek pada Filem MCU lainnya seperti The Eternal yang sepertinya gagal dirilis akhir tahun ini dan akan di undur ke tahun 2021.
Sementara Itu Francise Agen M16 Inggris James Bond No Time to Die yang semula akan di rilis bulan Mei tahun ini, di geser menjadi 25 November 2020, Padahal sebelum ada Corona, film ini sendiri sudah berulang kali di jadwal ulang.
Film balap mobil F9 yang digawangi Van Diesel akhirnya gagal rilis tahun ini dan digeser ke tahun depan, tepatnya 2 April 2021, Film tentang Seorang anak perempuan yang menggantikan ayahnya ikut andil dalam perang di Tiongkok yang semula dijadwalkan rilis pada 27 Maret 2020 akhirnya di undur ke tanggal 24 Juli 2020. Film besar terakhir yang ditunda adalah Top Gun : Maverick yang merupakan sequel dari film Top Gun Tom Cruise yang dirilis tahun 1986 Akhirnya bergeser dari 26 Juli ke 23 Desember 2020.
Untuk melihat daftar film yang terkena efek Corona, Berikut ini adalah daftar Filmnya