Tahun 2014 sudah bergulir, pemilu sudah didepan mata dan kita lihat banyak bakal calon presiden berkampanye di TV, media cetak dan internet. Namun yang menarik disini adalah orang orang yang mencalonkan atau 'katanya' di calonkan ini tidak semua layak jadi presiden, minimal ini pendapat saya pribadi.
Saya yakin anda tidak akan 100% setuju dengan pendapat saya, itu wajar. Berikut ini adalah penilaian saja pribadi tentang para calon presiden yang sudah cukup populer ditelinga anda, saya akan mengomentari masing masing calon dari segi plus dan minusnya
1. Jokowi
Jokowi adalah tokoh yang fenomenal, dari seorang wali kota, sekarang sudah bisa memimpin ibukota dan kedepannya di gadang gadang menjadi calon presiden favorit. Namun benarkah demikian? Sejauh yang saya tahu, jokowi mempunyai prestasi wajar wajar saja, namun yang membesarkan jokowi adalah media massa. Jokowi dan PDI-P kecipratan populeritas dan media keciptratan pengiklan dan pembaca. Semuanya sama sama untung. Ibaratnya jokowi itu artis terkenal yang semua media ingin meliputnya.
Secara pribadi, saya tidak setuju jokowi mencapreskan atau dicapreskan. Jika mau jadi capres mending tahun 2019. Jokowi belum bisa dikatakan tuntas memimpin solo, jika sekarang beliu juga belum tuntas memimpin jakarta kok malah capres, anda yakin Negara seluas indonesia bisa dipimpin? belum lagi partainya serta Mbok mega yang masih "menyetir kebijakan jokowi".
Jika dipaksa maju dan menangpun, saya yakin jokowi tidak lebih dari produk media dan presiden boneka dari megawati. Jokowi sejauh ini mendapat respon positif dari kawan ataupun lawan. Posisinya di poling pun diawan, tidak ada yang bisa mengalahkannya, namun jika suatu saat jokowi punya cacat, imbasnya bukan hanya ke jokowi, tapi juga PDI-P.
2. Megawati
Megawati sudah 3 kali gagal menjadi presiden. Pertama awal reformasi, dia di jegal oleh koalisi partai islam di MPR, lalu di tahun 2004 di jegal oleh SBY dan partai barunya, kemudian tahun 2009 kembali di jegal oleh SBY lagi.
Banyak pihak bilang kalau megawati masih berambisi jadi presiden, namun barusan (11/1/2014) membaca koran KR katanya megawati sudah tidak mau nyapres lagi. Kalau beitu syukurlah, sumber berita bilang kalau dia menginginkan tokoh yang lebih muda.
3. Puan dan ananda Prabowo
sebagian besar kita sudah tau siapa puan, ini adalah putri Mega yang cukup dominan di partai PDI-P. namun ananda? dia adalah anak Mega juga, tapi orangnya low profil, pernah diangkat di majalah Detik dan digadang gadang menjadi penerus dinasti sukarno.
Namun boleh saya bilang, Puan belum punya pengalaman di pemerintah, sejauh ini hanya di DPR tapi itu mending lah dibanding ananda. Anada tidak dikenal sama sekali kecuali oleh internal PDi-P. Pengalaman politik dan organisasinya juga ga jelas atau tidak terekspose. Dua anak Mega ini mungkin butuh waktu 5-10 tahun lagi baru maju jadi capres, dan kalau ingin dikenal, coba jadi Bupati atau gubernur dulu, kalau jadi pimpinan di partainya sih terbilang mudah karena semua serba 'manut' namun pernah ga membayangkan memimpin daerah dengan berbagai watak,latar belakang, agama suku dan konflik kepentingan? sekali lai dua orang ini tunggu 5 tahun lagi deh.
4. Mantan Jendral
Paling tidak ada 4 mantan jendral yang akan bersaing menjadi R1-1 diantaranya adalah wiranto, prabowo, endiarto dan promo edi. Kalau dari Militer, saya lebih percaya karena mereka pernah menjadi pemimpin sebelumya, dan bisa dipastikan ilmu tentang kenegaraan dan pertahanan negara sudah matang. Namun secara pribadi, saya melihat wiranto dan Prabowo sangat berambisi menjadi R1-1. Wiranto sudah gagal 2kali dan prabowo gagal sekali, sedangkan endiarto serta pramono edi baru tahap mau jadi balon dari konvensi demokrat. Kalau boleh jujur, saya lebih memilih endiarto menjadi capres dari demokrat, mengingat rekam jejaknya cukup bagus dan tidak terkait dengan dinasti SBY atau cikeas.
5. Gita wiryawan dan dahlan iskan
Dua orang peserta konvesi demokrat ini mempunyai banyak kesamaan, diantaranya sama sama muda, berprestasi, cerdas, punya banyak pengalaman dibidang ekonomi bisnis dan dua duanya menjabat sebagai menteri saat ini.
Cuma, secara pribadi saya kurang suka cara Gita wiryawan mengenalkand diri ke masyarakat dengan mendompleng kementrian perdagangan dengan memasang berbagai "Baner" di berbagai jalan dengan tulisan :" cintailah produk indonesia". tentunya cara ini berdalih sebagai cara kementrian perdagangan menkampanyekan produk dalam negeri, namun sejauh yang saya tahu, menteri perdangan sebelumnya tidak segetol ini dalam memasang wajahnya .
Namun, saya maklumi kok, Gita tidak punya media seperti dahlan iskan, jadi tentunya dia perlu "kendaraan" agar bisa dkenal secara luas.
Namun secara pribadi, dua orang ini tidak cocokdipasangkan, karena kedunya punya kemampuan yang mirip, sama sama sipil dan ahli bisnis Jika disuruh memilih antara dua orang ini, saya cenderung ke Gita wiryawan mengingat masih muda dan cukup berwibawa menjadi seorang pemimpin. Gita sangat cocok jika dipasangkan dengan calon dari militer seperti endiarto atau pramono edi.
6. Mahfud MD dan Rhoma irama.
Singkatnya, saya sangat respek dan hormat kepada bpak mahmud, beliu seorang akademisi sekaligus praktisi hukum, punya pengalaman sebagai pengajar dan duduk di MA serta tidak terkena kasus korupsi dan pemberitaan negatif membuat beliu ini layak jadi capres.
Sedangkan Bang roma? OMG, saya sama sekali tidak berharap dia menjadi capres. Bagaimana mungkin seorang capres hanya mengandalkan ketenarannya semantara pengalaman berorganisasi dan memimpin organisasi tidak di ketahui sama sekali.
Selain itu Rhoma tidak cerdas dalam bicara, cenderung rasis tidak punya wawasan luas dalam masalah kenegaraan, tampak banget di wawancara mata najwa,silahkan lihat videonya di
http://www.youtube.com/watch?v=0hL503g2G7I.