Peta Politik Awal September 2023

Peta koalisi di awal bulan september ini mengalami rolercoaster setelah terjadi gempa politik dari Surya Paloh yang akhirnya mengumumkan pasangan Anies. Tidak diduga sebelumnya, banyak yang mengira pasnagan Anies adalah AHY ternyata pasangannya adalah Cak Imin PKB. Ini jelas menghentakan banyak pihak dari 3 Kubu. Pihak Demokrat jelas kaget bukan kepalang yang berujung menarik dukungan Anies sebagai Capres sekaligus  Keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Begitu juga Kubu Prabowo, belum lama merasa diatas angin karena di di dukung Golar, PAN dan PKB yang mewakili suara Masa Nasionalis, Muhamadiyah dan NU tiba tiba PKB Loncat pagar tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Bagaimana dengan Koaliasi PDIP-PPP? Isunya PPP dengan sandi langsung tancap gas berusaha mengajak Demokrat dan PKS membuat Koalisi baru. Seru yah? 

Berikut adalah gambaran peta politik  Koalisi setelah Gempa politik yang akhirnya Anies berpasangan dengan Muhaimin

Kolasi Indonesia Maju 

Kolasi ini merupakan koalasi yang mengusung Prabowo dan belum ditentukan bakal calon presidennya. Kolasi ini cukup gemuk karena diusung oleh 3 partai Parlemen dan 3 Partai pendukun

Koalisi PDIP - PPP 

Koalisi pengusung Ganjar ini belum mempunyai nama resmi, koalasi ini di usung oleh PDIP dan PPP serta didiukung 3 Partai Pendukung 

Koalasi Perubahan untuk Persatuan 

Koalisi ini semua berisi Partai Nasdem, PKS dan Demokrat, namun Demokrat Hengkang setelah masuknya PKB. Sejauh ini koalisi ini di usung oleh 3 Partai Parlemen dan 1 Partai pendukung non parlemen yaitu partai Ummat 

Partai Lainnya?

Sejauh ini tinggal 3 Partai yang belum menyatakan secara resmi mau bergabung ke koaliasi yang mana. Tiga pertai tersebut adalah Partai Demokrat, PSI dan PKN.  Walaupun demikian, Demokrat sudah di lirik Oleh PPP untuk bergabung ke Koaliasi Pengusung Ganjar dan juga sudah di lirik oleh Prabowo untuk menggantikan Posisi PKB. 

Bagaimana dengan PSI? PSI belum ada keputusan resmi namun dari gelagat tokoh partainya cenderung ke Prabowo, sementara PKN juga belum menyampaikan sikap resmi mau kemana berlabuh. Seperti juga PSI, PKN cenderung ke Koalisi Prabowo mengingat sudah beberapa kali PKN hadir dalam acara acara dari Koalisi Prabowo. 

Peta politik ini bisa berubah esok hari mengingat sangat dinamisnya kondisi Politik menjelang Pendaftaran bakal calon Presiden dan wakil Presiden bulan Depan. 




Anies - Cak Imin

 Kejutan politik terjadi di akhir bulan agustus 2023 ini.  Demokrat secara tiba-tiba keluar dari Barisan Koaliasi Perubahan. Hal ini disebabkan karena secara sepihak (minimal menurut Demokrat) 


Informasi ini disampaikan Oleh Partai Demokrat menanggapi info A1 yang menyatakan bahwa Surya Paloh diam diam membuat Deal dengan Cak imin yang intinya Surya Paloh berharap bisa bekerja sama secara politik untuk mendampingi Anies Baswedan. Hal ini di anggap demokrat merupakan bentuk pengkhianatan oleh pihak demokrat yang merasa tidak di libatkan dan merasa di todong untuk mendukung Pasangan ini. 

Menariknya sejauh ini, Koalisi ini cukup solid, walapun ada riak riak kecil, namun yang mulai membuat curiga Demokrat, kenapa surya paloh enggan segera mendeklarasikan pasangan Anies - AHY yang balihonya sudah terlanjur terpasang di Penjuru Indonesia. Pertanyaan selanjutnya kenapa Demokrat begitu marah dengan Manuver Surya Paloh mungkin karena surat dibawah ini. 


Surat Aneis Ke AHY

Surya paloh yang akhirnya menyebabkan Gempa politik di indonesia? hal ini ternyata disebabkan karena AHY sudah 99% akan di calonkan menjadi calon Anies Baswedan berdasarkan surat yang ditulis sendiri oleh Aneis. Jadi tidak heran kemana mana AHY selalu mendampingi Anies, misal saat menjemput sepulang ibadah haji. 

Saya memandang bahwa surya paloh berusaha menganalisa jika berpasangan dengan AHY hampir pasti kalah karena AHY secara politik belum punya pengalaman selain Militer dan Ketua partai. Sementara Muhaimin  sudah politisi Senior, Mantan Menteri, Ketua Partai dan yang paling penting, Beliau adalah TOKOH NU dan Dari Jawatimur. Sisi lain tentunya Surya paloh sepertinya tidak rela kalau AHY jadi cawapres efek ekor jas akan banyak didapatkan Demokrat.Efek ekor jas secara mudah begini, walaupun Nanti misalnya Anies AHY kalah, namun demokrat akan mendapatkan  kenaikan suara dan wakilnya di DPRD dan DPR.  Saya sendiri berpendapat bahwa Demokrat tahu kalau Anies -AHY kecil kemungkinan menang namun mereka mengejar efek ekor jas ini, mirip dengan Gerindra di tahun 2019. 

Saat tulisan ini dibuat Demokrat secara resmi Keluar dari Koalasi Perubahan Untuk Persatuan. Sebenarnya saya sendiri menyayangkan keputusan ini mengingat secara politik saat ini, mau kemana Demokrat berlabuh? Akankah kasus 2019 berulang ketika Demokrat akhirnya mendukung setengah hati Prabowo Sandi? 

Saya sendiri melihat Demokrat adalah partai yang dewasa dengan sistem pengkaderan yang solid serta loyalitas yang tinggi para kadernya, apalagi setelah gonjang ganjing mau direbut moeldoko, Demokrat makin membesar minimal di lembaga survey. Hal ini wajar karena Demokrat setiap hari masuk berita di seluruh media, apalagi ramai di media sosial. Sukses Demokrat keluar dari Pembegalan partai merupakan bukti solidnya Persatuan kader demokrat saat ini. 

Tebakan saya , saat SBY di wawancarai CNN seperti terbesit bahwa beliau bisa berharap bisa berkoalisi dengan PDIP  hal ini  tampak dari penilain positifnya terhadap megawati. Semacam sinyal bahwa Demokrat siap dipinang PDIP apalagi setelah Pertemuan antara AHY dan Puan.  Jika hal ini terjadi tentunya menjadi hal yang positif karena Dua sisi Mantan presiden bisa dalam satu koaliasi yang tak terduga. 

Cerita politik Indonesia masih dalam tahap yang belum pasti dan akan banyak terjadi manuver politik lain sampai ditetapkan secara Resmi oleh KPU sebagai Capres-Cawapres. Namun saya sengaja  menulis blog ini agar tercatat dalam sejarah bahwa ada Gempa politik di Akhir agustus 2023. Kesimpulan saya banyak terjadi basa basi politik , misal : " Demokrat tidak memaksakan AHY untuk menjadi cawapres, kalau tidak jadi cawapres pun akan tetap solid di koalisi", Basa basi yang lain adalah Surya paloh yang berkali kali menyatakan bahwa keputusan Cawapres ada ditangan Anies. 

kita harus sadar bahwa siapapun presiden besok tidak akan lepas dari campur tangan ketua partai atau partai pengusungnya. Insyaallah saya sambung jika ada update terbaru ( 01 september 2023)