Langsung ke konten utama

Menganalisa Pelaku pembunuhan

Tersangka pembunuhan gadis SMA di Sleman
Saya masih ingat ketika masa SMA dulu, ada acara kriminal di TV dengan pembaca acaranya dijuluki  "Bang napi". Salah satu nasehatnya setiap mau menutup acara adalah :"Kejahatan bukan saja terjadi karena niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan". Untuk kejahatan kecil seperti pencurian atau penjabretan memang hal ini sering terjadi. Namun untuk kasus pembunuhan, terutama pembunuhan yang tidak terencana, nasehat bang napi ini kurang tepat.

Akhir akhir ini, berita pembunuhan hampir setiap hari mewarnai koran, media internet dan televisi. Jika dianalisa, justru pembunuhan terjadi bukan karena niat pelakunya. Justru kebanyakan karena tidak diniatkan, namun terpaksa membunuh. Awalnya cuman mencuri, tapi ketahuan, lalu si pemilik rumah dibunuh. Awalnya memperkosa tapi agar si korban tidak dilaporkan polisi akhirnya dibunuh. Awalnya  minum Minuman keras, senggolan di acara dangdut lalu dibunuh. Awalnya hanya sekedar becanda, tapi yang dibecandai tidak terima karena merasa terhina, akhirnya terbunuh. 

Jika kita perhatikan, kebanyakan pembunuhan justru tidak direncanakan. Kebanyakan karena pengaruh miras, panik atau untuk menghilangkan jejak. Pembunuhnya pun sebenarnya setelah membunuh selesai, tapi takut ketahuan, lalu ada yang dimutilasi atau dibakar. 

Nah, sekarang yang paling menonjol dari semua itu adalah kenyataan bahwa pembunuhan dilakukan justru dilakukan oleh orang dekat korban. Suami membunuh istri setelah cekcok hebat. Pemuda membunuh ceweknya setelah memperkosanya. Temen membunuh teman hanya karena tersinggung dan sebegainya. 

Pembunuhan justru bukan dilakukan oleh orang yang tidak dikenal, tapi justru oleh ORANG DEKAT dari korban. Kemarin, ada kasus pembunuhan gadis 17 tahun di sleman yang dilakukan oleh 6 pemuda dan ayah dari tersangka utama. Awalnya cuman memperkosa, lalu dibunuh, takut ketahuan lalu mayatnya dibakar. Siapa si pemuda ini? Apa dia menghadang cewek di jalan terus diperkosa? Tidak. Justru sipemuda ini adalah Pacar dari korban. Dalam artikel  ini saya akan fokus ke kasus pembunuhan yang dilakukan justru oleh pacar. 

Pesan saya ke setiap perempuan yang mempunyai pacar:" Orang yang paling berbahaya bagi anda adalah PACAR anda. Bukan orang mabuk dipinggir jalan atau cowok yang selalu ngiler karena kecantikan anda. Justru pacar anda itulah yang paling berbahaya. Anda sebagai cewek tidak sadar karena anda merasa aman, tapi kenyataannya si laki laki ibaratnya adalah macan tidur. Ga percaya? coba lihat statistik pembunuhan yang dilakukan oleh pacar/orang dekat dengan pembunuhan oleh orang yang tidak dikenal. 

Bagi yang punya anak cewek, di jaga anaknya. Jangan diperbolehkan pergi sendirian, minimal kalau ada cewek mau keluar kepasar, main ketempat temen cowok harus ditemani salah satu anggota keluarganya. Jika tidak ingin kasus yang mirip terjadi pada keluarga anda. Jangan hanya memperhatikan masalah ekonomi saja pak bu!  tapi juga lihat dengan siapa anak perempuan anda berteman.

Bagi laki laki yang punya saudara perempuan, temanin kakak/adik perempuan anda, karena itu tugas anda. Jangan diserahkan kepacar. Ingat! Pacar adalah orang yang paling berbahaya bagi  saudara perempuan anda.!

Dan bagi cowok yang punya cewek, plis deh jangan sok menjadi 'guardian angel', kalau beneran mau jadi guardian Angel, nikahin cewek yang anda cintai. Itu baru namanya guardian Angel!

Bagi Polisi dan pihak terkait, seharusnya semua miras itu diberantas habis. Sudah tahu 88% warganya muslim dan miras kharam, masih saja ada alasan untuk mengedarkan miras. harusnya tidak ada yang namanya miras berijin dan ga berijin. Asal miras harusnya dibrantas. TITIK.Satu lagi, TUTUP SEMUA TEMPAT DUGEM kalau ingin kota kota di indonesia aman, jangan cuma pas ramadhan. 

Diakhir catatan ini, saya akan mengutip kata kata bang napi:" Kejahaan bisa tejadi dimana saja dan kapan saja!  Waspadalah, Waspadalah!". 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komentar Tokoh Nasional Tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijaga

Berikut ini adalah pendapat para tokoh Nasional tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijga. Fahri Idris Saya akan buka advokasi bagi mahasiswi bercadar yang merasakan dirugikan apalagi jika sampai dipecat dengan kebijakan ini. Saya turun tangan langsung. https://t.co/L8Yx87Jumd via official site https://t.co/bARvTo7oJi silahkan share karena cadar dilindungi UUD '45. #Cadar — Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) 6 Maret 2018 Lukman Hakim Saifudin ( Menteri Agama) Cadar itu bisa merupakan wujud pengamalan keyakinan ajaran agama bagi penggunanya, meskipun banyak juga yg meyakini itu hanyalah budaya. UIN SUKA bukan ingin mengatur sisi khilafiyah hal itu, tapi ingin menata ketentuan akademik & administratif yg menyangkut penggunaan cadar. https://t.co/cJax2OTm4Q — Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) 9 Maret 2018 Fahri Hamzah Sultan Hamengkubuwono  X "Perlu ada kebijakan untuk mempertimbangkan lagi,"    Sultan menilai, kebijakan yang ada

Data Statistik ASN Per Juni 2023

  Data ASN 2023 Berapa sih jumlah ASN seluruh Indonesia? Jika Anda penasaran dengan pertanyaan tersebut, Anda bisa melihat gambar di atas. Gambar diambil dari buku statistik ASN Semester I tahun 2023 yang diterbitkan BKN.  Secara singkat ,  Jumlah ASN sebanyak 4.282.429 Orang yang terdiri dari PNS sebanyak 3.795.302 (89%) dan PPPK sebanyak 487.127 (11%).  Walaupun Jumlah PPPK baru 11%, namun tren PPPK akan terus meningkat seiring lebih banyaknya lowongan PPPK dibanding PNS. Hal ini dikarenakan PNS pensiun tidak  selalu di ganti dengan PNS baru namun di ganti dengan PPPK.  Dilihat dari instansinya, Jumlah PNS pusat sebanyak 22% dan jumlah ASN daerah sebanyak 78%. ASN Pusat adalah ASN yang bekerja di Kementerian, Lembaga atau Badan Negara sedangkan PNS daerah adalah PNS yang bekerja di instansi Pemerintah Daerah Tingkat I ( Provinsi) dan Pemerintah Daerah Tingkat II (Kabupaten Kota).  Catatan Menarik dari latar pendidikan ASN adalah 71% bergelar sarjana. Hal ini wajar karena sejak 10 Tah

Daftar Partai Peserta Pemilu 2024

  No Nama  Ketua Sekjen Berdiri  Website 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar M. Hasanuddin Wahid 23 Juli 1998 https://pkb.id 2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto Ahmad Muzani 06 Februari 2008 http://gerindra.id 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Sukarnoputri Hasto Kristianto 15 Februari 1999 https://pdiperjuangan.id 4 Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto Lodewijk Freidrich Paulus 20 Oktober 1964 https://partaigolkar.com 5 Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh Jhonny G. Plate 26 Juli 20211 https://nasdem.id 6 Partai Buruh Said Iqbal Ferry Nurzarli 05 Oktober 2021 https://partaiburuh.or.id 7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta Mahfudz Siddiq 28 Oktober 2019 https://partaigelora.id 8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu Aboe Bakar Al-Habsyi 20 April 2002 https://pks.id 9 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika Sri Mulyono 07 Januari 2022 https://p