Beberapa hari terakhir,media banyak mengabarkan tentang penamparan Deny selaku Wakil mentri saat sidak di salah satu lembaga pemasyarakatan di Pekan baru, Riau. Sidak alias inspeksi mendadak adalah kegiatan umum yang sifatnya mendadak untuk mengecek kondisi real di lapangan. Hal ini sering di lakukan karena kalau kunjungan sudah di beri tahu jauh jauh hari, maka biasanya para pegawai di lingkungan yang akan di kunjungi berusaha semaksimal mungkin menyembunyikan kekurangannya. Dalam hal ini Deny sidak tentunya bukan ingin melihat kondisi penjara, namun ada maksud untuk menangkap basah para bandar narkoba atau transaksi narkoba yang terjadi di penjara.
Sidak yang di lakukan Deny justru menjadi masalah baru. Apa itu? isu penamparan kepada sipir yang terlalu lama membuka pintu. Deny sendiri membantah sementara sipir secara lebay mengatakan bahwa memang deny manamparknya. Saya heran, benar benar heran, sungguh lebay sipir tersebut, bukannya sipir sudah biasa memukul para tahanan yang ngeyel atau melawan. Seandainya saya jadi mentri atau pak deny punya hak untuk memecat, langsung pecat sipir lebay itu.
Nampaknya ini bukan masalah lebay, namun si sipir dan mungkin komplotannya ingin menyembunyikan suatu hal yang lebih besar. Apa itu? kemungkinan keterlbatan para sipir dan atasanya dalam "bisnis" narkoba di penjara. Nah, yang lebih lucu lagi, dari kementrian hukum membuat tim khusus untuk mengecek apakah kejadian penamparan itu, benar benar atau tidak. "Alahkah lucunya negeri ini", bukanya mebuat tim khusus untuk menuntaskan peredaran narkoba di pencara, eh malah perkara sepele seperti ini di buat tim pencari fakta. Benar benar Dagelan, persis seperti para badut di senayan. Sayangnya dagelan ini sangat tidak lucu, seandainya pak deni benar benar menampar? apa terus posisinya jadi wamen di berhentikan? Pake otak bro!
Masalah tampar menampar, di jepang, seorang atasan biasanya menampar bawahan itu biasa, karena tujuan dari atasan untuk memberi semangat dalam bekerja. tapi justru si sipir LEBAY ini merengek2 seperti anak kecil kalah berkelahi dengan temannya. Benar benar sipir sampah, betul.
Anehnya lagi pak mentri justru mendukung upaya pengusutan tersebut dan membekukan MoU dengan BNN yang mendampingi Deny, jelas hal ini kontra produkitf, atau jangan jangan bandar narkoba sudah mengendalikan hukum di penjara dan di kementrian hukum? Bahkan orang yang tidak berpendidikan tahu kalau ini benar benar dagelan lawak yang tidak lucu atau malah justru jauh lebih lucu dari srimulat atau OVJ?
Intinya semua orang sekarang tahu, kalau ada gunung ES tentang narkoba di penjara, yang sengaja di sembunyikan sipir, buktiny ada di kesaksian napi yang ikut di ciduk dimana sipir ketakuan ketika si deny datang dan malah memberi tahu para napi untuk menyembunyikan handphone. Permasalahannya apakah memang hanya level sipir? jangan jangan jaringanya sampai dirjen. Kalau sudah sepereti ini, memang harus ada reformasi besar besaran di penjara. Misal memecat sipir yang terbukti berkomplot atau melindungi tahanan yang berbisnis narkoba dan memprosesnya dan merotasi setiap bandar narkoba di penjara (dengan cara memindahkan ke penjara lain setiap sekian bulan) sehingga bisnis ini bisa di putus dan semua yang masih ingin hukum tegak harus mendukung langkah pak Deny.
Sekali lagi, negeri ini mempertunjukan kelucuannya , Alangkah lucunya negeri ini, alangkah lucunya negriku!