Langsung ke konten utama

Peta Kekuatan Cagub Cawagub Pilkada Sumut 2018

Pilkada Sumatera Utara tahun 2018 ini akan di ikuti oleh 3 pasang calon yaitu Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang diusung PDIP, dan PPP,  Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah oleh PKS, PAN, Hanura, Gerindra, NasDem, dan Golkar dan kuda hitam  JR Saragih-Ance Selian yang di usung Demokrat, PKB, PKPI.

Yang menarik, Djarot dan JR Saragih baru mendapatkan pendampingnya saat waktu pendaftaran tinggal hitungan hari, bahkan Djarot baru pasti mendapat pasangan dan bisa maju hanya selang sehari sebelum Pendaftaran di tutup.  Hal ini jelas menarik di amati karena dinamika politik beberapa hari sebelum pendaftaran dan masa pendaftaran begitu cair dan tak terduga yang tentunya akan berdampak panjang saat pemilihan nanti. Singkatnya pasangan yang dipasangkan mendadak tentu belum punya visi misi yang jelas dan searah, perlu banyak penyesuaian. 

Sekarang mari kita tinjau kekuatan politik dari 3 pasang ini dari latar belakang calon, Suku calon pemilih, Agama pemilih dan kekuatan partai politik pengusungnya. 

Latar belakang Calon
Latar belakang calon dari ketiganya merupakan tokoh kuat, bahkan Djarot sudah bisa dianggap tokoh nasional, begitu juga Edy Rahmayadi. Tokoh Lokal di pilkada ini cuma JR Saragih. Namun jangan dikira, JR Saragih adalah tokoh lokal yang tidak bisa dianggap enteng. JR Saragih mempunyai jaringan Efarina TV yang bisa di jangkau minimal 1/3 dari luas propinsi dan lewat satelit. Media merupakan alat utama dalam meraup suara. Maka walaupun JR Saragih bukan tokoh nasional, namun Bupati Simalungun ini tahu persis bagaimana kondisi sumatera Utara, minimal daerahnya Simalungun dan sekitarnya.

Baik JR Saragih ataupun Edy merupakan (Purn) TNI yang tentunya menjadi daya tarik sendiri bagi yang menginginkan Gubernur dari militer. Minimal dua orang mantan TNI ini akan menarik keluarga TNI untuk memilih mereka. 

Sedangkan kalau kita lihat dari sisi cawagub, sepertinya Sihar sitorus yang paling menonjol, Selain putra asli daerah dan anak dari DL Sitorus sang pengusaha sawit di sumatera utara, Sihar juga aktif didunia persepakbolaan, tentunya akan menjadi daya tarik sendiri bagi pemilih pemula. Untuk Ijek sepertinya dipasangkan dengan Edy  mirip dengan Sandiugo Uno, Ijek juga merupakan pengusaha sukses di sumatera utara, dengan menjadi cawagub, minimal biaya Pilkada bisa ditanggung oleh ijeck.Terus bagaimana dengan Ance? saya tidak begitu tahu yang jelas Ance ini dari PKB yang basis pemilihnya NU, bisa jadi Ance ini berusaha menarik pemilih islam Tradisional. 

Kekuatan Partai Politik.

Jika dilihat dari kekuatan partai politik pengusungnya, jelas Edy yang peluangnya paling besar untuk menang. Namun berdasarkan pilkada sebelumnya faktor partai justru menjadi faktor nomor dua, faktor Calon Gubernur tetap menjadi yang pertama.

DPRD Sumatera Utara
2014-2019
PartaiKursi
Lambang Partai Golkar Partai Golkar17
Lambang PDI-P PDI-P16
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat14
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra13
Lambang Partai Hanura Partai Hanura10
Lambang PKS PKS9
Lambang PAN PAN6
Lambang Partai NasDem Partai NasDem5
Lambang PPP PPP4
Lambang PKB PKB3
Lambang PKPI PKPI3
Total100

Pengusung Edy yang diusung oleh 6 Partai menguasai 60 Kursi, JR Saragih menguasai 20 Kursi dan Djarot menguasai 20 Kursi. Jika trend Pilkada ini sama dengan Pileg 2014, bisa dipastikan Edy rahmayadi akan menang Mudah.

Etnis / Suku
Ada yang menarik dari alasan Megawati mengajukan Djarot menjadi cagub Sumut, yaitu banyak orang jawa di tanah batak. Sepertinya Ketua Partai Banteng berusaha mengikuti jejak PKS yang dulu mengusung Gatot yang orang jawa. Sebelum lebih jauh menganalisa mari kita lihat sebaran suku di Sumatera Utara:

Suku di Sumatera Utara
Suku Batak 41.93%
Jawa              32.62%
Nias                 6.36%
Melayu            5.9%
Lainnya       ~14%


Jika dilihat dari faktor suku, Maka JR Saragih bisa menang karena asli suku batak, Edy rahmayadi sendiri, aslinya adalah orang melayu yang ditapalkan Marga nasution. Makanya spanduk yang terbentang di Tabagsel menuliskan Edy Rahmayadi Nasution. Tapi hakekatnya Edy adalah orang Melayu. Sedangkan Ijeck Sendiri dari namanya saja sudah ketahuan bukan orang batak ataupun jawa. Sementara itu Djarot yang orang jawa berharap banyak dari orang jawa di sumatera yang jumlahnya tidak sedikit, hampir 1/3 penduduk Sumut adalah orang jawa. Jika di kombinasikan dengan Sihar yang orang batak asli, maka dari sisi suku jelas pasangan ini adalah pasangan ideal.

Jika pemilih menggunakan referensi suku, maka yang paling berpeluang menang jelas JR Saragih atau Djarot.

Agama 

Jika pemilih menjadikan agama faktor dominan, jelas Edy Rahmayadi akan menang karena lebih dari 60% penduduk Sumatera Utara Islam seperti dalam statistik dibawah ini.

Islam                         63.91%
Kristen Protestan      27.86%
Katolik                      5.41%
Buddha                      2.43%
Hindu                        0.35%
Konghucu                 0.02%
Parmalim                   0.01%

Kita berharap isu Agama memang tidak terjadi seperti di jakarta, namun jika isu ini dibawa oleh para juru kampanye, apalagi lewat sosial Media, Maka sangat jelas Edy akan menang mudah. Namun yang menarik adalah pasangan Djarot - Sihar ini tidak direstui oleh PPP di daerah yang artinya PDIP akan berjuang sendirian di pikada Sumut ini, maka jika demikian yang terjadi, bisa jadi Pilkada ini pertempuran antara JR Saragih dan Edy. Di sisi lain, Edy Juga diuntungkan dengan majunya Djarot Sihar dan JR Saragih Ance, 2 Calon ini tanpa sadar akan berebut dukungan Etnis Batak dan pemilih Kristen yang Artinya akan menguntungkan Edy Rahmayadi.

Jika kita tarik kesimpulan dari 4 faktor, maka jika faktor kekuatan politik partai dan Agama menjadi preferensi pemilih, bisa dipastikan Edy Menang, jika Preferensi nya Adalah Putra Daerah (maksudnya Batak) maka JR Saragih bisa menang atau justru Pasangan Djarot / Sihar yang akan menang (kombinasi Jawa Batak). Namun jika preferensinya Latar Belakang  dan visi misi Calon, maka saya yakin pakar politik manapun akan kesulitan siapa yang akan memenangkan Pilkada Sumut.

Saya berharap, para pemilih cerdas melihat Calon pemimpinnya dari berbagai sisi, terutama Visi Misi sehingga Konflik SARA dan Kampanye Hitam tidak terjadi di Pilkada Sumut.

Note: Data Kursi Partai, Statistik Suku dan Agama diambil dari Wikipedia. Anda bisa mengeceknya di https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara.

Komentar

  1. Dengan beragamnya tokoh nasional yg ikut cagub dan cawagub sumut,itu menandakan masyarakat sumut sangat di perhitungkan dalam peta perpolitikan di nusantara ini.
    Dan masyarakat sumut adalah salah satu barometer untuk menentukan suara di pilpres 2019.
    Mari kita sukseskan bersama.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komentar Tokoh Nasional Tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijaga

Berikut ini adalah pendapat para tokoh Nasional tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijga. Fahri Idris Saya akan buka advokasi bagi mahasiswi bercadar yang merasakan dirugikan apalagi jika sampai dipecat dengan kebijakan ini. Saya turun tangan langsung. https://t.co/L8Yx87Jumd via official site https://t.co/bARvTo7oJi silahkan share karena cadar dilindungi UUD '45. #Cadar — Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) 6 Maret 2018 Lukman Hakim Saifudin ( Menteri Agama) Cadar itu bisa merupakan wujud pengamalan keyakinan ajaran agama bagi penggunanya, meskipun banyak juga yg meyakini itu hanyalah budaya. UIN SUKA bukan ingin mengatur sisi khilafiyah hal itu, tapi ingin menata ketentuan akademik & administratif yg menyangkut penggunaan cadar. https://t.co/cJax2OTm4Q — Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) 9 Maret 2018 Fahri Hamzah Sultan Hamengkubuwono  X "Perlu ada kebijakan untuk mempertimbangkan lagi,"    Sultan menilai, kebijakan yang ada

Data Statistik ASN Per Juni 2023

  Data ASN 2023 Berapa sih jumlah ASN seluruh Indonesia? Jika Anda penasaran dengan pertanyaan tersebut, Anda bisa melihat gambar di atas. Gambar diambil dari buku statistik ASN Semester I tahun 2023 yang diterbitkan BKN.  Secara singkat ,  Jumlah ASN sebanyak 4.282.429 Orang yang terdiri dari PNS sebanyak 3.795.302 (89%) dan PPPK sebanyak 487.127 (11%).  Walaupun Jumlah PPPK baru 11%, namun tren PPPK akan terus meningkat seiring lebih banyaknya lowongan PPPK dibanding PNS. Hal ini dikarenakan PNS pensiun tidak  selalu di ganti dengan PNS baru namun di ganti dengan PPPK.  Dilihat dari instansinya, Jumlah PNS pusat sebanyak 22% dan jumlah ASN daerah sebanyak 78%. ASN Pusat adalah ASN yang bekerja di Kementerian, Lembaga atau Badan Negara sedangkan PNS daerah adalah PNS yang bekerja di instansi Pemerintah Daerah Tingkat I ( Provinsi) dan Pemerintah Daerah Tingkat II (Kabupaten Kota).  Catatan Menarik dari latar pendidikan ASN adalah 71% bergelar sarjana. Hal ini wajar karena sejak 10 Tah

Daftar Partai Peserta Pemilu 2024

  No Nama  Ketua Sekjen Berdiri  Website 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar M. Hasanuddin Wahid 23 Juli 1998 https://pkb.id 2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto Ahmad Muzani 06 Februari 2008 http://gerindra.id 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Sukarnoputri Hasto Kristianto 15 Februari 1999 https://pdiperjuangan.id 4 Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto Lodewijk Freidrich Paulus 20 Oktober 1964 https://partaigolkar.com 5 Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh Jhonny G. Plate 26 Juli 20211 https://nasdem.id 6 Partai Buruh Said Iqbal Ferry Nurzarli 05 Oktober 2021 https://partaiburuh.or.id 7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta Mahfudz Siddiq 28 Oktober 2019 https://partaigelora.id 8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu Aboe Bakar Al-Habsyi 20 April 2002 https://pks.id 9 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika Sri Mulyono 07 Januari 2022 https://p