Gaji Guru GTT

Guru tidak tetap adalah guru yang ditugaskan disebuah sekolah dengan gaji yang jauh dari standar. Guru tidak tetap ini ada yang baru bekerja kurang dari satu tahun, namun ada juga yang sudah bertahun tahun. Jika dilihat dari tugas dan kewajibannya sendiri, Guru GTT ini mempunyai beban yang sama dengan guru Negeri atau guru tetap. Tapi pertanyaannya, mengapa gaji Guru GTT sangat kecil dan cenderung tidak manusiawi? 

demo guru GTT

Dalam satu bulan, mereka mendapat gaji antara 100rb sampai 700rb. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana bisa bertahan hidup dengan gaji 100rb perbulan. Kita ambil contoh Guru GTT di Jogja jateng, Rata rata UMR di daerah ini sudah mencapai 1 juta perbulan, namun nasib guru GTT tidak berubah. Padahal yang namanya UMR adalah gaji minimal untuk seorang yang masih hidup sendiri. Kenyataannya Guru GTT adalah orang orang yang sudah berkeluarga dan punya beban hidup yang berat. 

Tentunya Guru GTT tidak hanya mengandalkan gaji dari sekolah, mereka juga mempunyai usaha yang lain seperti bertani atau berdagang. Namun, sekali lagi, saya heran bukan main, bagaimana bisa pemerintah menggaji PNS dengan gaji diatas 2 juta perbulan plus tunjangan sedangkan Gaji Guru GTT kurang dari 30 persen gaji pokok seorang guru PNS? 

Pemerintah sebenarnya sudah memberi perhatian dengan memberikan tunjangan yang diberikan beberapa bulan sekali. Namun, tunjangan itu juga tidak seberapa. Anggaplah seorang guru GTT mendapat tunjangan 300/bulan maka tetap saja gaji Guru GTT masih dibawah UMR. 

Mengapa bersedia menjadi GTT?
pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa mereka bersedia menjadi guru GTT? ada banyak alasan, dari sekedar mengisi aktivitas harian, belum punya pekerjaan lain atau mencari pengalaman bagi Lulusan S1 yang belum punya pengalaman mengajar. Tapi, alasan terbesar (yang saya tahu) mereka rela di gaji kecil adalah demi pengabdian kepada negara. Wow, mulia bukan? eehm.. atau lebih tepat demi peharapan diangkat menjadi PNS. 

Sayangnya, tidak setiap guru GTT yang bertugas bertahun tahun diangkat jadi PNS, kalau mujur ia, kalau tidak mujur? Ya selama bertahun tahun itu pula Guru GTT mengalami kesenjangan Penghasilan dengan guru PNS dan guru tetap. 

Kesimpulan saya, UMR itu ternyata hanya sekedar "aturan" yang bahkan pemerintah sendiri gagal untuk melaksanakannya didunia pendidikan. Kadang saya berpikir, kenapa pemerintah tidak memotong anggaran tidak penting seperti seminar dan acara yang tidak penting dan membagikan uangnya untuk Guru GTT sehingga, minimal mereka mendapat gaji setara dengan UMR. Yah, ini hanya Ide, saya yakin saya bukan yang pertama mempunyai ide ini. 

Sejauh ini, jika kita mau jujur, pemerintah sering banget menggelembungkan anggaran untuk pengadaan barang dan jasa serta kegiatan operasional, coba kalau anggaran itu di kurangi 25% saja dan dibagikan ke guru GTT, insyaAllah guru GTT bisa mendapatkan penghidupan yang lebih baik walaupun bukan atau belum dianggkat sebagai PNS.

Saya sendiri bukan Guru GTT, cuman miris saja dengar berita GTT dengan gaji yang tidak manusiawi, coba ketik "gaji guru GTT" di Google. Berita yang muncul sebagian berisi keluhan, penderitaan dan demonstrasi menuntut pemerintah agar memperhatikan guru GTT. Kasihan kan? 

Disatu sisi saya bersyukur,walaupun saya bukan PNS, namun pendapatan perbulan lebih dari cukup untuk hidup layak. Alhamdulillah. Dari sinilah saya harus bersyukur karena walaupun pendapatan perbulan tidak banyak, namun ternyata pendapatan perbulan saya  diatas Guru GTT. Saya hanya bisa berdoa Semoga Guru GTT bisa mendapatkan upah yang layak-Minimal UMR-- bukan hanya mendapat Gelar pahlawan tanpa tanda jasa.