Langsung ke konten utama

Korupsi dan Ironi Restorasi Nasdem

Nasdem sebagai partai baru dan langsung menjadi partai pendukung pemerintah akhirnya Ambruk juga setelah petingginya terjerat kasus korupsi. Kasus pertama adalah kasus OC kaligis yang waktu itu masih menjabat sebagai ketua Mahkamah Partai.



Kasus selanjutnya adalah kasus Sekjen Partai Rio Capella yang juga ikut terjerat kasus yang masih ada hubungannya dengan OC kaligis. Kasus ini makin liar setelah di isukan Gatot Eks Gubernur Sumut menyatakan pernah meminta bantuan Surya Paloh. Menurut informasi yang beredar, bantuan yang dimaksud adalah mendamaikan antara Gatot dan Wakilnya Erry Selaku Wakil Gubernur Sumatra Utara. Apakah hanya sekedar mendamaikan? Masalah apa sampai ketua partai harus mendamaikan? itu masih misteri.

Isu liar ini terus bergulir sampai surya Paloh dan Jaksa Agung yang berasal dari Partai nasdem juga di  tarik tarik kedalam kasus ini. Untuk dua orang ini, kita tunggu saja kabar selanjutnya. Sekarang kembali ke topik utama yaitu Restorasi Nasdem. Misi Nasdem adalah merestorasi Indonesia, mungkin kalimat ini "menjiplak" atau terinspirasi dari Restorasi Meiji. Mari kita lihat perbedaannya

a. reformasi adalah: perubahan tatanan secara “bertahap”, untuk meniadakan tatanan yang telah terbukti buruk menjadi baik, sebagai lawan dari reformasi adalah revolusi yaitu perubahan tatanan secara spontan.
b.restorasi atau reklamasi: artinya mengembalikan tatanan yang rusak menjadi baik dengan cara bertahap. Ada kesan “mengembalikan” tatanan lama yang baik namun telah rusak menjadi baik kembali seperti sebelum rusak.
Anda bisa membaca visi misi nasdem di https://www.partainasdem.org/visi_misi


Memang visi misi tersebut tidak ada yang menuliskan korupsi, namun kalimat Surya Paloh yang berjanji akan membubarkan partainya jika ada kadernya tersangkut korupsi memang ada. Tapi seperti biasa, Jurus NGELES dari orang orang nasdem akan membantah bahwa surya paloh mengatakan demikian walapun beritanya tersebar dan ada Ribuan saksinnya.


Yang perlu diperhatikan adalah bahwa Restorasi itu jauh lebih sulit dari Reformasi karena lingkupnya luas dan mendasar. Jadi Sungguh ironis kalau mimpi mimpinya setinggi langit tapi baru satu tahun dipemerintahan sudah korupsi.

Ironis lagi karena pemimpin dan orang orangnya jago NGELES. Namun secara pribadi, sejak partai ini didirikan saja saya sudah tidak percaya. Karena apa? karena Partai ini di dirikan diatas KEBOHONGAN. Dulu, semula nasdem hanya Ormas yang menginginkan perbaikan indonesia, semua boleh gabung karena nasdem bukan partai.

Tidak lama kemudian muncul lah partai nasdem. Mereka berkilang dengan "NGELES" bahwa Ormas Nasdem berbeda dengan partai Nasdem. Ini kan hanya akal akalan kata saja. Anak SD juga tahu. Jadi kesimpulannya Bagaimana mungkin sebuah partai yang dibangun diatas kebohongan mau diandalkan Merestorasi Indonesia? Hukum yang paling pantas bagi partai seperti ini adalah Jangan pernah dipercaya lagi dan jangan memilih Caleg dari Partai ini dalam pilkada 2015 Mendatang.

Ingat, Bahwa segala kebohongan hanya bisa ditutupi dengan kebohongan. Partai baru 1 tahun di pemerintahan saja sudah Korupsi bagaimana kalau 5 tahun? Di sisi yang lain, yang sungguh ironis, partai ini masuk barisan Pendukung Revisi UU KPK yang intinya ingin mengebiri kewenangan KPK. Apa yang mau diharapkan dari partai PENDUSTA seperti ini.

Kita sadar bahwa memang sebagian besar partai dan politikus pendusta, Tapi kalau kita mau jujur, DUSTAnya partai ini mengakar dari pimpinannya, dari ucapannya nasdem tidak akan jadi partai sampai katanya akan membubarkan nasdem jika ada oknum korupsi? Kita tunggu DUSTA apa lagi yang akan disampaikan oleh Partai ini.

Saya berharap, Pemilu 2019 partai ini sudah tidak lolos treshlod sehingga mengurangi Partai Pembohong yanga ada di negeri ini, dan Saat itulah  Restorasi Indonesia Baru dimulai.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komentar Tokoh Nasional Tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijaga

Berikut ini adalah pendapat para tokoh Nasional tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijga. Fahri Idris Saya akan buka advokasi bagi mahasiswi bercadar yang merasakan dirugikan apalagi jika sampai dipecat dengan kebijakan ini. Saya turun tangan langsung. https://t.co/L8Yx87Jumd via official site https://t.co/bARvTo7oJi silahkan share karena cadar dilindungi UUD '45. #Cadar — Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) 6 Maret 2018 Lukman Hakim Saifudin ( Menteri Agama) Cadar itu bisa merupakan wujud pengamalan keyakinan ajaran agama bagi penggunanya, meskipun banyak juga yg meyakini itu hanyalah budaya. UIN SUKA bukan ingin mengatur sisi khilafiyah hal itu, tapi ingin menata ketentuan akademik & administratif yg menyangkut penggunaan cadar. https://t.co/cJax2OTm4Q — Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) 9 Maret 2018 Fahri Hamzah Sultan Hamengkubuwono  X "Perlu ada kebijakan untuk mempertimbangkan lagi,"    Sultan menilai, kebijakan yang ada

Data Statistik ASN Per Juni 2023

  Data ASN 2023 Berapa sih jumlah ASN seluruh Indonesia? Jika Anda penasaran dengan pertanyaan tersebut, Anda bisa melihat gambar di atas. Gambar diambil dari buku statistik ASN Semester I tahun 2023 yang diterbitkan BKN.  Secara singkat ,  Jumlah ASN sebanyak 4.282.429 Orang yang terdiri dari PNS sebanyak 3.795.302 (89%) dan PPPK sebanyak 487.127 (11%).  Walaupun Jumlah PPPK baru 11%, namun tren PPPK akan terus meningkat seiring lebih banyaknya lowongan PPPK dibanding PNS. Hal ini dikarenakan PNS pensiun tidak  selalu di ganti dengan PNS baru namun di ganti dengan PPPK.  Dilihat dari instansinya, Jumlah PNS pusat sebanyak 22% dan jumlah ASN daerah sebanyak 78%. ASN Pusat adalah ASN yang bekerja di Kementerian, Lembaga atau Badan Negara sedangkan PNS daerah adalah PNS yang bekerja di instansi Pemerintah Daerah Tingkat I ( Provinsi) dan Pemerintah Daerah Tingkat II (Kabupaten Kota).  Catatan Menarik dari latar pendidikan ASN adalah 71% bergelar sarjana. Hal ini wajar karena sejak 10 Tah

Daftar Partai Peserta Pemilu 2024

  No Nama  Ketua Sekjen Berdiri  Website 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar M. Hasanuddin Wahid 23 Juli 1998 https://pkb.id 2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto Ahmad Muzani 06 Februari 2008 http://gerindra.id 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Sukarnoputri Hasto Kristianto 15 Februari 1999 https://pdiperjuangan.id 4 Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto Lodewijk Freidrich Paulus 20 Oktober 1964 https://partaigolkar.com 5 Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh Jhonny G. Plate 26 Juli 20211 https://nasdem.id 6 Partai Buruh Said Iqbal Ferry Nurzarli 05 Oktober 2021 https://partaiburuh.or.id 7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta Mahfudz Siddiq 28 Oktober 2019 https://partaigelora.id 8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu Aboe Bakar Al-Habsyi 20 April 2002 https://pks.id 9 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika Sri Mulyono 07 Januari 2022 https://p