Langsung ke konten utama

Puasa masa Anak-anak Era 90-an

Ramadhan 1436 Hijirah telah datang,  saya ingin menceritakan masa anak anak di era 90-an. Masa itu masih SD dan banyak hal menarik saat puasa yang selalu terkenang walaupun saya sudah bukan anak anak lagi.  Waktu saya kecil, ada banyak cerita menarik saat bulan ramadhan. Bahkan sebelum ramadhan pun banyak kenangan menarik.  Diantaranya yaitu tabuh bedug, cari buah dan mengumpulkan makanan, sholat tarawih ngebut dan yang paling utama adalah petasan. Setelah saya dewasa, waktu berubah dan ternyata kebiasaan anak anak sekarang jauh berbeda dibanding watku kecil. Anakah sekarang lebih suka pegang Smarthphone atau main di Gamecenter. 

Tabuh bedug

Saya hidup di lingkunan NU walaupun masa SD saya sekolah dimuhamadiyah. Aneh? Tidak juga! ternyata ini sangat bermanfaat ketika saya dewasa. Saya hidup di lingkungan NU dan muhamadiyah sekaligus, bahkan sekolah SD MI saya didepan masjid NU. Alhamdulillah semuanya damai. Jadi pagi belajar ilmu agama di MI dan malamnya belajar mengaji di NU. Lengkap lah.

Setiap menjelang Ramadhan, ada kebiasaanya di desa saya. Di masjid jami, maka di tabuhlah bedug sehabis ashar sampai menjelang maghrib. Apa Manfaatnya? Dulu, tidak ada TV, internet apalagi, Smarthphone? Hahaha, jangankan smarthphone, nokia aja ga ada yang punya. Maka dengan ditabuh bedug orang tahu bahwa besok sudah masuk Ramadhan. 

Namun, ada yang menarik disini. Biasanya saat tabuh bedug di masjid, anak anak kecil akan berkumpul dan melihat ada pemuda yang menabuh bedug. Aneh sebenarnya, bedug itu kan didengar bukan di tonton, tapi namanya anak kecil waktu itu ga ada hiburan, ya tabuh bedug penanda ramadhan itu sesuatu yang dinikmati 1 tahun sekali.

Ada satu kejadian yang saya ingat sampai sekarang, seperti tahun tahun berikutnya, tabuh bedug dimulai dan anak anak mulai menonton. Nah si pemuda yang menabuh bedug menggunakan pola tabuh bedug yang berbeda dari biasanya. Jadi biasanya begini "dug dug dug duddududug dudududug..dst" nah dia ceritanya mau kreatif dan diganti pola gini "dug dug dugug..klotak..dug dududug..klotak.." kuran lebih seperti itu..agak susah menjelaskannya. Nah lalu imam masjid yang juga tetua didesa bahwa sandal jepit ditangan, lalu tiba tiba pak pak pak..." si penabuh bedug di tampar pake sandal tadi. 

bedug di masjid

Langsung deh anak anak kabur, dan sipenabuh bedug berhenti, diganti dengan penabuh lain yang mengikuti irama standar. Pelajarn hari itu " Orang tua tidak suka perubahan".

Sahur

Ada yang menarik waktu sahur, jadi saat sahur itu ada yang membangunkan, sahur sahur. Terus pasti dihati pembaca bilang:"ah itu udah biasa!" sebenarnnya tidak juga. Karena jaman dulu ga ada listrik. Artinya mereka benar benar meneriakan sahur sambil kentongan jam 3 dan bawa obor keliling desa. Disini, obor memang murni dipakai sebagai penerang, bukan sebagai kosmetik seperti saat ini. 

Sahur seperti biasa  jam 3, kadang sholat shubuh sehabis itu jalan pagi. ini sudah menjadi kebiasaan ditempat saya, acara jalan pagi habis shubuh hanya dilakukan pas ramadhan. Kalau hari hari lain, habis sholat shubuh ya kembali kerumah masing masing.

Kadang, Anak anak sehabis sholat subuh atau bahkan saat waktu sahur, mereka mencari buah yang jatuh dipekarangan orang. Buah-buahan itu diantaranya jambu biji, jambu Air, kedondong, asem, sawo dan yang paling digemari adalah Buah Mangga.  

Waktu kecil, rumah didesa tidak sepadat sekarang, masih banyak pekarangan kosong dan pohon buah buahan. pokoknya asik deh. Buah ini tidak dimakan saat itu juga, namanya juga waktu puasa. Buah biasanya disimpan sampai waktu maghrib.

Waktu siang

Waktu siang dipakai seperti aktifitas biasa. Tidak ada yang menarik disiang hari. Rata rata penduduk desa bekerja sebagai petani, hanya karena puasa bukan berarti petaninya tidak pergi kesawah. Hanya saja biasanya pulang jam 5 sekarang pulannya jam 4. 

Semantara itu, anak sekolah seperti biasanya, acara menarik biasanya sehabis sekolah. Sehabis sekolah biasanya kesawah cari belut atau ikan. Jadi klo dapat, waktu buka bisa makan lauk Ikan. Klo sekarang kan tahu tahu lauk daging,ikan, ayam dah nongol sendiri dimeja makan. Dulu, waktu saya kecil, biasanya anak anak habis sekolah kesawah cari belut atau ikan. Ikan yang didapat inilah yang di goreng dan dijadikan buka. Seru pokoknya. Acara habis sekolah lebih sering dipakai buat membantu orang tua disawah ketimbang bermain, apalagi kalau tidak puasa. 

Acara ngabuburit jarang banget dilakukan waktu itu (saya masih SD). Paling paling main bola sore atau main kelereng. Ingat, waktu itu tidak ada yang namanya Smartphone, Gamenet, internet dan TV masih era jadul hitam putih dengan chanel TVRI menjalin persatuan dan kesatuan. 

Waktu Buka

Waktu buka ditempat kami ditandai dengan bedug magrib. jadi bunyinya seperti ini "tong tong tong tong..dug dug dug..." nah itu tanda maghrib, baru deh muadzin melantunkan adzan. Menu buka saat itu ya seperti kebanyakan warga desa umumnya, nasi, sayur mayur, tahu tempe. Tidak ada buah buahan kecuali yang dicari sendiri habis subuh dan tidak ada lauk ikan kalau tidak cari sendiri abis sekolah. 

Sangat jarang saat itu orang makan dengan lauk Ayam,ikan apalagi daging. Untuk ikan memang agak sering karena cari sendiri dan kadang ada juga yang jualan dalam kondisi sudah digoreng. Tapi makan makanan enak itu tidak tiap hari. Saya masih ingat waktu ada acara 'syukuran' ulang tahun teman saya, Acaranya tumpengan, makan bareng dan lauknya telur satu di belah jadi 4 :) . jadi masing masing anak cuman dapat 1/4 telor asin. biasanya cuma ada beberapa telur. Tapi asik juga sih.

Shalat Tarawih

Dari semua kegiatan ramadhan, yang masih sama sampai sekarang adalah sholat tarawih. Shalat kami di masjid NU, sehingga jumlahnya 23 rakaat. Permasalahannya sholatnya ngebut kecepatan 100km/jam (cuman ibarat aja sih). Jadi sholat tapi tidak tumaninah. Padahal sekarang kita tahu kan, tumaninah itu rukun sholat. jadi klo sholatnya tidak tumaninah kira kira sholatnya gimana? 

Permasalahannya bukan 11 atau 23 rakaat. Permasalahannya 23 rakaat tapi selesainya sama dengan yang 11 rakaat. Ngebut luar biasa. Sayang sampai saat ini masih berlangsung seperti ini. Seandainya sholatnya tetap 23 rakaat dan sholatnya tenang, santai insyaAllah lebih bagus. tapi kamu  tahu sendiri kan? 

Petasan

Sekarang petasan sudah berganti kembang api. Jadi yang ramai langitnya. Jaman saya kecil, petasan dijual bebas termasuk Bubuk mesiunya. Kebanyakan anak anak tidak membeli petasan tapi meracik petasan sendiri. Caranya gimana? mereka beli bubuk mesiu, terus buku buku sekolah yang sudah tidak dipakai, dijadikan bahan dasar petasan tersebut.


Kadang, petasannya berukuran besar,bahkan seukuran paha orang dewasa. Petasan jenis ini hanya dinyalakan di event khusus, misal pas malam takbiran. malam takibran itu rasanya seperti dalam kondisi perang. kenapa? karena kalau petasan yang ukuran paha orang dewasa itu diledakan, getarannya sampai saka guru rumah itu bergetar. Itu yang bikin ibuku tidak suka. Maklum, waktu itu rumah kami rumah bambu. Tapi suasana malam takbiran dengan petasan dimana mana sudah tidak bisa ditemui lagi. Sekarang berganti kembang api. 

Sisi negatif dari hal ini adalah jalanan sangat kotor karena dipenuhi ledakan kertas dimana mana, dan munkin itu salah satu penyebab saya dan angkatan saya bodoh. Karena buku sekolah dijadikan petasan. 

Jenis Jenis Puasa

Bagi anak kecil, puasa itu ada tingkatannya, misalkan anak SD kelas TK sampai sd kelas 2 itu puasa ting ting. Bukan ayu ting ting loh. Jadi biasanya anak kecil ikut bangun pas sahur jam 3, lalu tidur lagi. Nah saat mau berangkat sekolah jam 7 pagi sudah sarapan :) . puasa ting ting artinya "Puasa esuk esuk wis nyanding cething". Puasa, tapi pagi pagi udah sarapan, cething sendiri waktu itu adalah alat untuk menanak nasi. Semuanya serba manual, tidak pake gas atau kompor minyak, tapi pake kayu bakar. Waktu itu yang pake kompor minyak udah disebut orang kaya, apalagi yang pake gas :).

Jenis puasa kedua adalah puasa mbedug. Puasa yang hanya sampai sampai jam 12 siang (dhuhur). Setelah puasa mbedug baru puasa bolong bolong. Setelah itu baru puasa penuh. Jaman saya kecil, anak SD kelas 2 sudah diajari sholat, diajari puasa, baca quran dan dibiasakan sholat kemasjid saat magrib dan isya. Artinya, setelah lulus SD, mereka dah tahu dasar dasar kewajiban agama. Kalo sekarang bagaimana ya?


Kira kira begitulah gambaran kecil ramadhan masa kecilku.Ini ceritaku, mana ceritamu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komentar Tokoh Nasional Tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijaga

Berikut ini adalah pendapat para tokoh Nasional tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijga. Fahri Idris Saya akan buka advokasi bagi mahasiswi bercadar yang merasakan dirugikan apalagi jika sampai dipecat dengan kebijakan ini. Saya turun tangan langsung. https://t.co/L8Yx87Jumd via official site https://t.co/bARvTo7oJi silahkan share karena cadar dilindungi UUD '45. #Cadar — Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) 6 Maret 2018 Lukman Hakim Saifudin ( Menteri Agama) Cadar itu bisa merupakan wujud pengamalan keyakinan ajaran agama bagi penggunanya, meskipun banyak juga yg meyakini itu hanyalah budaya. UIN SUKA bukan ingin mengatur sisi khilafiyah hal itu, tapi ingin menata ketentuan akademik & administratif yg menyangkut penggunaan cadar. https://t.co/cJax2OTm4Q — Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) 9 Maret 2018 Fahri Hamzah Sultan Hamengkubuwono  X "Perlu ada kebijakan untuk mempertimbangkan lagi,"    Sultan menilai, kebijakan yang ada

Data Statistik ASN Per Juni 2023

  Data ASN 2023 Berapa sih jumlah ASN seluruh Indonesia? Jika Anda penasaran dengan pertanyaan tersebut, Anda bisa melihat gambar di atas. Gambar diambil dari buku statistik ASN Semester I tahun 2023 yang diterbitkan BKN.  Secara singkat ,  Jumlah ASN sebanyak 4.282.429 Orang yang terdiri dari PNS sebanyak 3.795.302 (89%) dan PPPK sebanyak 487.127 (11%).  Walaupun Jumlah PPPK baru 11%, namun tren PPPK akan terus meningkat seiring lebih banyaknya lowongan PPPK dibanding PNS. Hal ini dikarenakan PNS pensiun tidak  selalu di ganti dengan PNS baru namun di ganti dengan PPPK.  Dilihat dari instansinya, Jumlah PNS pusat sebanyak 22% dan jumlah ASN daerah sebanyak 78%. ASN Pusat adalah ASN yang bekerja di Kementerian, Lembaga atau Badan Negara sedangkan PNS daerah adalah PNS yang bekerja di instansi Pemerintah Daerah Tingkat I ( Provinsi) dan Pemerintah Daerah Tingkat II (Kabupaten Kota).  Catatan Menarik dari latar pendidikan ASN adalah 71% bergelar sarjana. Hal ini wajar karena sejak 10 Tah

Daftar Partai Peserta Pemilu 2024

  No Nama  Ketua Sekjen Berdiri  Website 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar M. Hasanuddin Wahid 23 Juli 1998 https://pkb.id 2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto Ahmad Muzani 06 Februari 2008 http://gerindra.id 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Sukarnoputri Hasto Kristianto 15 Februari 1999 https://pdiperjuangan.id 4 Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto Lodewijk Freidrich Paulus 20 Oktober 1964 https://partaigolkar.com 5 Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh Jhonny G. Plate 26 Juli 20211 https://nasdem.id 6 Partai Buruh Said Iqbal Ferry Nurzarli 05 Oktober 2021 https://partaiburuh.or.id 7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta Mahfudz Siddiq 28 Oktober 2019 https://partaigelora.id 8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu Aboe Bakar Al-Habsyi 20 April 2002 https://pks.id 9 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika Sri Mulyono 07 Januari 2022 https://p