Namun, dibalik ketenaran selalu ada efek samping yang harus ditanggung oleh orang ]populer tersebut. Efek samping dari populeritas adalah berusaha tampil manis dan cantik/ganteng dimanapun dan kapankun. Ngomong pake bahasa inggris dan belagu serta memakai pakaian dan kendaraan keren walaupun ngutang, kredit atau sewa. Efek sampingnya dari semua itu,sebagian orang populer adalah banyak utang :) atau mejadi koruptor. ini hanya salah satu efek sampingnya, efek lainnya yang lebih berbahaya adalah ketika orang yang populer itu tersandung perkara hukum, masalah amoral dan sebagainya. Semua media meliput beritanya sampai titik koma dan hal hal sepele dan semua di korek kejelekannya bahkan kejelekan dimasa lalu.
Yuk, kita lihat beberapa berita negatif efek dari populeritas sebagai pelajaran bagi kita bahwa menjadi populer lebih banyak negatifnya ketimbang positifnya.
Asmiranda melakukan gugatan pembatalan nikah kepada suaminya. Suaminya semula beragama kristen dan mau masuk islam untuk menikahi asmiranda, namun ditengah jalan, dia kembali keagamanya. Karena dalam islam seorang perempuan tidak boleh dinikahi oleh orang non muslim maka asmiranda melakukan gugat pembatalan nikah. Pertanyaannya? apakah asmiranda sudah berhubungan intim dengan suaminya itu? kok bisa? dan berbagai pertanyaan lain menjadi bahan gosip dan gunjingan di media dan masyarakat. Sekrang masih mau populer?
di berita lain, seorang calon caleg dari partai besar di indonesia merampok nasabah bank untuk mendanai kampanyenya. Setelah ketahuan dan ditangkap, bukan hanya peluang jadi caleg kandas, namun dia dicoret, terancam pidana tahunan dan sudah pasti dijauhi masyarakat.
Di berita lain lagi, seorang vokalis grup musik berhubungan zina dengan presenter dan videonya beredar di internet, selama berbulan bulan beritanya menyebar dan menjadi incaran wartawan. Kasus lainnya, seorang seniman terkenal dilaporkan polisi karena menghamili mahasiswa di salah satu universitas jakarta.
berita lainnya, seorang mantan artis dan anggota DPR angelina sondak di ganjar hukuman sampai 12 tahun penjara, hal ini membuat para pengaju kasasi para koruptor menarik kembali PK di MA.
Sekarang, dari berbagai berita diatas, masih mau populer? Yang membuat populer itu media, dan yang menjatuhkan mereka juga media. Sekarang bayangkan jika kejadian negatif diatas terjadi pada orang biasa, berita itu hanya akan terdengar tetangganya dan paling jauh muncul di koran lokal dan besok orang sudah lupa.
Jadi, menjad TIDAK POPULER itu sendiri adalah anugrah yang harus disyukuri kita semua, orang orang biasa yang hidup seperti pada umumnya manusia lain. Saya sendiri punya prinsip, asal hari ini bisa makan, hidup sehat dan punya beberapa teman dan keluarga yang perhatian, itu semua sangatlah cukup dan karunia yang luar biasa. Catatan ini adalah sebagai bahan pelajaran bagi saya sendiri dan semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Ingat, TIDAK POPULER ADALAH ANUGRAH TERINDAH YANG HARUS KITA SYUKURI!