Langsung ke konten utama

Efek samping populeritas

Penyakit manusia modern selain gengsi adalah populeritas. Semua orang ingin populer, maka tidak heran banyak muncul acara reality show dan pencarian bakat yang menjual mimpi menjadi populer. Di zaman ini, menjadi populer ini seakan akan adalah salah satu pencapaian yang banyak dinginkan banyak orang.

Namun, dibalik ketenaran selalu ada efek samping yang harus ditanggung oleh orang ]populer tersebut. Efek samping dari populeritas adalah berusaha tampil manis dan cantik/ganteng dimanapun dan kapankun. Ngomong pake bahasa inggris dan belagu serta memakai pakaian dan kendaraan keren walaupun ngutang, kredit atau sewa. Efek sampingnya dari semua itu,sebagian orang populer  adalah banyak utang :) atau mejadi koruptor. ini hanya salah satu efek sampingnya, efek lainnya yang lebih berbahaya adalah ketika orang yang populer itu tersandung perkara hukum, masalah amoral dan sebagainya. Semua media meliput beritanya sampai titik koma dan hal hal sepele dan semua di korek kejelekannya bahkan kejelekan dimasa lalu.

Yuk, kita lihat beberapa berita negatif efek dari populeritas sebagai pelajaran bagi kita bahwa menjadi populer lebih banyak negatifnya ketimbang positifnya.

 Asmiranda melakukan gugatan pembatalan nikah kepada suaminya. Suaminya semula beragama kristen dan mau masuk islam untuk menikahi asmiranda, namun ditengah jalan, dia kembali keagamanya. Karena dalam islam seorang perempuan tidak boleh dinikahi oleh orang non muslim maka asmiranda melakukan gugat pembatalan nikah. Pertanyaannya? apakah asmiranda sudah berhubungan intim dengan suaminya itu? kok bisa? dan berbagai pertanyaan lain menjadi bahan gosip dan gunjingan di media dan masyarakat. Sekrang masih mau populer?

di berita lain, seorang calon caleg dari partai besar di indonesia merampok nasabah bank untuk mendanai kampanyenya. Setelah ketahuan dan ditangkap, bukan hanya peluang jadi caleg kandas, namun dia dicoret, terancam pidana tahunan dan sudah pasti dijauhi masyarakat.

Di berita lain lagi, seorang vokalis grup musik berhubungan zina dengan presenter dan videonya beredar di internet, selama berbulan bulan beritanya menyebar dan menjadi incaran wartawan. Kasus lainnya, seorang seniman terkenal dilaporkan polisi karena menghamili mahasiswa di salah satu universitas jakarta.

berita lainnya, seorang mantan artis dan anggota DPR angelina sondak di ganjar hukuman sampai 12 tahun penjara, hal ini membuat para pengaju kasasi para koruptor menarik kembali  PK di MA.

Sekarang, dari berbagai berita diatas, masih mau populer?  Yang membuat populer itu media, dan yang menjatuhkan mereka juga media. Sekarang bayangkan jika kejadian negatif diatas terjadi pada orang biasa, berita itu hanya akan terdengar tetangganya dan paling jauh muncul di koran lokal dan besok orang sudah lupa.

Jadi, menjad TIDAK POPULER  itu sendiri adalah anugrah yang harus disyukuri kita semua, orang orang biasa yang hidup seperti pada umumnya manusia lain. Saya sendiri punya prinsip, asal hari ini bisa makan, hidup sehat dan punya beberapa teman dan keluarga yang perhatian, itu semua sangatlah cukup dan karunia yang luar biasa. Catatan ini adalah sebagai bahan pelajaran bagi saya sendiri dan semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Ingat, TIDAK POPULER ADALAH ANUGRAH TERINDAH YANG HARUS KITA SYUKURI!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komentar Tokoh Nasional Tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijaga

Berikut ini adalah pendapat para tokoh Nasional tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijga. Fahri Idris Saya akan buka advokasi bagi mahasiswi bercadar yang merasakan dirugikan apalagi jika sampai dipecat dengan kebijakan ini. Saya turun tangan langsung. https://t.co/L8Yx87Jumd via official site https://t.co/bARvTo7oJi silahkan share karena cadar dilindungi UUD '45. #Cadar — Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) 6 Maret 2018 Lukman Hakim Saifudin ( Menteri Agama) Cadar itu bisa merupakan wujud pengamalan keyakinan ajaran agama bagi penggunanya, meskipun banyak juga yg meyakini itu hanyalah budaya. UIN SUKA bukan ingin mengatur sisi khilafiyah hal itu, tapi ingin menata ketentuan akademik & administratif yg menyangkut penggunaan cadar. https://t.co/cJax2OTm4Q — Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) 9 Maret 2018 Fahri Hamzah Sultan Hamengkubuwono  X "Perlu ada kebijakan untuk mempertimbangkan lagi,"    Sultan menilai, kebijakan yang ada

Data Statistik ASN Per Juni 2023

  Data ASN 2023 Berapa sih jumlah ASN seluruh Indonesia? Jika Anda penasaran dengan pertanyaan tersebut, Anda bisa melihat gambar di atas. Gambar diambil dari buku statistik ASN Semester I tahun 2023 yang diterbitkan BKN.  Secara singkat ,  Jumlah ASN sebanyak 4.282.429 Orang yang terdiri dari PNS sebanyak 3.795.302 (89%) dan PPPK sebanyak 487.127 (11%).  Walaupun Jumlah PPPK baru 11%, namun tren PPPK akan terus meningkat seiring lebih banyaknya lowongan PPPK dibanding PNS. Hal ini dikarenakan PNS pensiun tidak  selalu di ganti dengan PNS baru namun di ganti dengan PPPK.  Dilihat dari instansinya, Jumlah PNS pusat sebanyak 22% dan jumlah ASN daerah sebanyak 78%. ASN Pusat adalah ASN yang bekerja di Kementerian, Lembaga atau Badan Negara sedangkan PNS daerah adalah PNS yang bekerja di instansi Pemerintah Daerah Tingkat I ( Provinsi) dan Pemerintah Daerah Tingkat II (Kabupaten Kota).  Catatan Menarik dari latar pendidikan ASN adalah 71% bergelar sarjana. Hal ini wajar karena sejak 10 Tah

Daftar Partai Peserta Pemilu 2024

  No Nama  Ketua Sekjen Berdiri  Website 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar M. Hasanuddin Wahid 23 Juli 1998 https://pkb.id 2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto Ahmad Muzani 06 Februari 2008 http://gerindra.id 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Sukarnoputri Hasto Kristianto 15 Februari 1999 https://pdiperjuangan.id 4 Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto Lodewijk Freidrich Paulus 20 Oktober 1964 https://partaigolkar.com 5 Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh Jhonny G. Plate 26 Juli 20211 https://nasdem.id 6 Partai Buruh Said Iqbal Ferry Nurzarli 05 Oktober 2021 https://partaiburuh.or.id 7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta Mahfudz Siddiq 28 Oktober 2019 https://partaigelora.id 8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu Aboe Bakar Al-Habsyi 20 April 2002 https://pks.id 9 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika Sri Mulyono 07 Januari 2022 https://p