Langsung ke konten utama

Monkeysphere: Menganalisa Hubungan Kekerabatan dan Pertemanan

Mungkin anda heran dengan judul artikel ini, apasih monkeysphere? biar jelas silahkan anda baca sampai akhir tentang monkeysphere, namun inti dari monkeysphere adalah membahas hubungan kekerabatan dan pertemanan pada manusia.

Artikel ini terinsipirasi dari artikel What is the Monkeysphere? yang ditulis oleh David Wong. Hal ini berhubungan erat dengan tatanan sosial, pertemanan, kekerabatan dan bagaimana kita menyikapi suatu kondisi dalam masyarakat.



Konsep awal: Monyet 
Anggaplah anda punya seekor monyet, sebut saja namanya :Sarimin,  nah monyet ini sangat patuh pada anda Anda terhibur jika bersamanya dan dia hidup bersama anda selama bertahun tahun sebagai hewan piaran. Suatu hari, monyet anda meninggal. Apa perasaan anda? Sedih banget bukan?

Sekarang anggaplah anda mempunyai 100 ekor monyet, anda tidak memberi nama masing masing monyet karena banyaknya. nah suatu hari, ada 1 monyet yang meninggal? apa perasaan anda? Saya yakin sebagian besar dari kita akan bilang:"Ah, Gpp masih punya 99 monyet!.

Konsep awal:Manusia 
Sekarang mari kita terapkan konsep ini pada manusia. Anda mempunyai keluarga yang hidup bahagia, keluarga kecil memang, cuma seorang istri dan anak laki laki yang anda cintai, apa jadinya jika anak anda meninggal? anda akan sedih bukan kepalang, mungkin kesedihan anda bisa berminggu minggu, berbulan bulan bahkan teringat bertahun tahun.Yup, ini konsep pertama, makin penting seseorang dihati anda, makin susah untuk melupakannya.' 

Sekarang anda mendengar berita tentang "sebuah bom di irak menewaskan seratus orang". Apa reaksi anda? anda hanya akan bilang :"Oh" dan seratus orang itu hanya statistik yang anda baca diberita. Anda tidak begitu iba dengan orang yagn meninggal dengan tubuh terpotong atau terbakar. Mengapa? karena orang orang yang terbunuh itu bisa kita asumsikan sebagai orang diluar lingkaran kehidupan kita.

Dari konsep ini muncullah kesimpulan :


"One death is a tragedy. One million deaths is a statistic."
-Kevin Federline

Satu kematian adalah tragedi jika kematian itu menimpa orang yang dekat dengan anda, dan satu juta kematian hanyalah statistik karena satu juta orang itu tidak punya hubungan sama sekali dengan anda.


Batas Ingatan dan angka "150"
Sekarang mari kita lihat konsep ini lebih dalam, konon, di jaman purba, komunitas manusia akan membuat komunitas baru (desa baru) jika penduduknya sudah mencapai 150. pasukan romawi juga di kelompokan dengan maksimal regu sebanyak 150. Mengapa? karena ternyata otak manusia hanya mampu mengingat maximal 150 nama "orang penting" dalam kelompoknya. ingat disini artinya anda paham dengan teman anda, ketemu dimana, kebiasaannya apa, apa yang disukainya apa yang tidak disukainya, apa kebiasan buruknya dan sebagainya, otak manusia hanya mampu menampung maksimal 150 orang.

bagaimana dengan orang orang kaya, orang terkenal atau tokoh yang mempunyai ratusan atau ribuan teman atau rekan? Yakin semuanya adalah teman.

sebenarnya tanpa sadar, otak manusia membagi "pertemanan" menjadi beberapa tingkatan atau kelompok. kelompok tersebut adalah
1. Keluarga dan kerabat
ini adalah kelompok manusia  terpenting dihidup anda. Saya yakin 100% tidak ada yang lebih penting dalam hidup anda selain keluarga dan kerabat. Ini sangat tampak di indonesia saat lebaran bukan? Mudik susah payah menuju kampung halaman adalah efek dari peringkat orang di otak anda yang mengatakan bahwa mereka (keluarga) adalah orang dalam lingkaran terpenting dari hidup anda.

2. Teman dekat 
Lingkaran kedua bernama teman dekat alias sohib. Biasanya teman dekat didapat saat kita kecil (teman sepermainan), teman saat SD, Teman saat sekolah, kuliah atau rekan kerja yang paling dekat dengan anda. Orang orang dalam lingkaran ini menduduki posisi kedua dalam "tingkat kepentingan" di hidup anda.

3. Teman 
Lingkaran ketiga bernama teman. Ya sekedar teman, orang yang mungkin satu kampus dengan anda atau teman kerja di divisi yagn berbeda, mereka adalah teman, namun anda tidak terlalu memikirkan kehidupan pribadi mereka. anda hanya perlu tahu seperlunya. Jika dia teman kuliah, cukup tahu apakah dia sudah lulus atau belum. Jika dia teman kerja, tahu bagaimana sikapnya di kantor dan sebagainya. Namun anda tidak peduli dengan kehidupan pribadinya. Ya hanya sekedar tahu.

4. Kenalan
Kenalan biasanya adalah "Teman dari teman". anda kenal seseorang dari teman anda dan tidak ada yang lebih dari tiu. Orang ini berada di lingkaran kekempat dari hidup anda

5. Tokoh, artis, dan Orang terkenal
orang orang ini berada di lingkaran kelima. Anda bahkan tidak pernah bertemu dengan orang orang tersebut. Anda hanya sekedar tahu dari Media, internet, TV dan sebagainya. Mereka hanya cocok dijadikan bahan obrolan dan gosip saat bertemu dengan teman anda atau keluarga anda.

6. Monyet 
Selain lima lingkaran diatas, semua orang yang anda ketemu dijalan, para pengendara motor di jalan raya, pengunjung mal, orang orang yang  nonton di bioskop berbarengan dengan anda dan sebagainya mereka ada di level keenam yaitu level Monyet. mengapa? karena anda tidak peduli sama sekali dengan kehidupan mereka. Jika salah satu diantara mereka mati, itu hanya sekedar "sekilas info" bagi anda. tidak lebih, tidak ada rasa sedih dan sebagainya. Lingkaran monyet inilah yang disebut dengan monkeysphere!.


Jejaring social dan Monkeysphere 
sekarang era internet, masing masing orang berlomba mendapatkan banyak follower di Twitter, mencari kenalan sebanyak banyaknya di Facebook, mencari banyak banyak jaringan di Linkedin namun apakah semuanya anda kenal? apa manfaatnya bagi anda? semuanya Useless. Berapa teman anda difacebook? 1000,2000? berapa yagn anda kenal dekat? saya jamin kurang dari 150 orang.

Jejaring social semula dibuat untuk menghubungkan pertemanan dengan orang orang yang kita kenal. tanpa memandang jarak dan waktu. Namun sekarang, justru menjadi tempat sampah dalam pertemanan.

Agar anda tidak masuk menjadi salahsatu "Monyet" di jejaring social. alangkah baiknya mengikuti tips ini.

1. Twitter
Ikutilah orang yang anda kenal, tokoh, atau orang yang seminat dari anda. Anda tidak harus memfollow back saat ada orang memfollow anda. Coba anda sekarang bayangkan anda sebagai Justin beiber yang punya follower sampai jutaan. Anda mengganggap dia sebagai orang penting dalam hidup anda, namun saya yakin justin beiber hanya menempatkan anda di level "Monyet" alias di lingkaran monkeysphere.

2. Linked in
bagi anda yang sudah bekerja, carilah orang benar benar anda kenal. Linkedin bukan untuk mencari sebanyak mungkin relasi, namun meningkatkan kualitas rekanan kerja anda lewat internet.

3. Facebook
di facebook, anda tidak harus mengapprove setiap orang yang meminta mejadi teman. Cukup orang yang anda tahu. Menambahkan orang yang tidak anda kenal kedalam lingkaran pertemanan anda di facebook hanya akan menambahkan monyet di kehdupan anda.

4. Google plus
Sejauh ini, Google plus lah satu satunya layanan yang menempakan hubungan pertemanan seperti kehidupan nyata dengan konsep "Circle alias lingkaran" pertemanan. Bagi yang tidak anda kenal, cukup letakan di level Follower, anda tidak perlu memfollow back.

Kesimpulan akhir dari monkeysphere adalah:" Utamakan kualitas pertemanan ketimbang kuantitas pertemanan, insyaallah hidup akan lebih hidup". Anda tidak ingin jadi monyet di kehidupan orang lain bukan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komentar Tokoh Nasional Tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijaga

Berikut ini adalah pendapat para tokoh Nasional tentang Pelarangan Cadar di UIN Sunan Kalijga. Fahri Idris Saya akan buka advokasi bagi mahasiswi bercadar yang merasakan dirugikan apalagi jika sampai dipecat dengan kebijakan ini. Saya turun tangan langsung. https://t.co/L8Yx87Jumd via official site https://t.co/bARvTo7oJi silahkan share karena cadar dilindungi UUD '45. #Cadar — Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) 6 Maret 2018 Lukman Hakim Saifudin ( Menteri Agama) Cadar itu bisa merupakan wujud pengamalan keyakinan ajaran agama bagi penggunanya, meskipun banyak juga yg meyakini itu hanyalah budaya. UIN SUKA bukan ingin mengatur sisi khilafiyah hal itu, tapi ingin menata ketentuan akademik & administratif yg menyangkut penggunaan cadar. https://t.co/cJax2OTm4Q — Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) 9 Maret 2018 Fahri Hamzah Sultan Hamengkubuwono  X "Perlu ada kebijakan untuk mempertimbangkan lagi,"    Sultan menilai, kebijakan yang ada

Data Statistik ASN Per Juni 2023

  Data ASN 2023 Berapa sih jumlah ASN seluruh Indonesia? Jika Anda penasaran dengan pertanyaan tersebut, Anda bisa melihat gambar di atas. Gambar diambil dari buku statistik ASN Semester I tahun 2023 yang diterbitkan BKN.  Secara singkat ,  Jumlah ASN sebanyak 4.282.429 Orang yang terdiri dari PNS sebanyak 3.795.302 (89%) dan PPPK sebanyak 487.127 (11%).  Walaupun Jumlah PPPK baru 11%, namun tren PPPK akan terus meningkat seiring lebih banyaknya lowongan PPPK dibanding PNS. Hal ini dikarenakan PNS pensiun tidak  selalu di ganti dengan PNS baru namun di ganti dengan PPPK.  Dilihat dari instansinya, Jumlah PNS pusat sebanyak 22% dan jumlah ASN daerah sebanyak 78%. ASN Pusat adalah ASN yang bekerja di Kementerian, Lembaga atau Badan Negara sedangkan PNS daerah adalah PNS yang bekerja di instansi Pemerintah Daerah Tingkat I ( Provinsi) dan Pemerintah Daerah Tingkat II (Kabupaten Kota).  Catatan Menarik dari latar pendidikan ASN adalah 71% bergelar sarjana. Hal ini wajar karena sejak 10 Tah

Daftar Partai Peserta Pemilu 2024

  No Nama  Ketua Sekjen Berdiri  Website 1 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar M. Hasanuddin Wahid 23 Juli 1998 https://pkb.id 2 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto Ahmad Muzani 06 Februari 2008 http://gerindra.id 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Megawati Sukarnoputri Hasto Kristianto 15 Februari 1999 https://pdiperjuangan.id 4 Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto Lodewijk Freidrich Paulus 20 Oktober 1964 https://partaigolkar.com 5 Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh Jhonny G. Plate 26 Juli 20211 https://nasdem.id 6 Partai Buruh Said Iqbal Ferry Nurzarli 05 Oktober 2021 https://partaiburuh.or.id 7 Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Anis Matta Mahfudz Siddiq 28 Oktober 2019 https://partaigelora.id 8 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu Aboe Bakar Al-Habsyi 20 April 2002 https://pks.id 9 Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika Sri Mulyono 07 Januari 2022 https://p